Virus Corona
Satgas Covid-19: Jangan Tanya Kapan Pandemi Berakhir, Tapi Tanyakan Kapan Diri Kita Bisa Disiplin
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan virus corona atau Covid-19 adalah virus yang berbahaya dan ganas.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan virus corona atau Covid-19 adalah virus yang berbahaya dan ganas.
"Kalau ada yang bertanya kapan pandemi ini berakhir, lebih baik kita bertanya kapan diri kita bisa disiplin pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak," kata Wiku dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa (4/8/2020).
Perubahan perilaku, menurut Wiku, adalah kunci utama dengan biaya paling murah dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Baca: Ganjar Siapkan Aturan Potong Gaji ASN yang Abaikan Protokol Kesehatan Covid-19
"Sekali lagi, jangan tanyakan kapan pandemi berakhir, tapi tanyakan kapan diri kita bisa disiplin," kata Wiku.
Seperti diketahui, sudah enam bulan lebih pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Data terakhir lewat covid19.go.id menunjukkan, per 4 Agustus 2020, penambahan pasien terkonfirmasi sebanyak 1.922 orang sehingga menjadi total kasus positif Covid-19 sebanyak 115.056 orang.
Angka tersebut meningkat dibanding hari sebelumnya yang mencapai 1.679 kasus.
Baca: Kasus Baru Covid-19 di FIlipina Capai 6.352, Pecahkan Rekor Harian Tertinggi di Asia Tenggara
Data tersebut juga menunjukkan penambahan kasus sembuh mencapai 1.813 pasien.
Adapun total kasus sembuh sebanyak 72.050 orang.
Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 5.388 orang setelah penambahan 86 orang.
Cara Mencegah Penularan Virus Corona
Penularan virus corona dapat dilakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular sebagai berikut:
1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas tubuh meningkat.
2. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggunakan alkohol 70-80% handrub, sesuai langkah-langkah mencuci tangan yang benar.
3. Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan sekitar tidak tertular.
4. Tutup hidung dan mulut dengan tisu atau dengan lipatan siku tangan bagian dalam, dan gunakan masker.
5. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.
6. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut, karena tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus.
7. Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika sakit atau saat berada di tempat umum.
8. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu cuci tangan.
9. Menunda perjalanan ke daerah atau negara yang terjangkit virus corona.
10. Hindari bepergian ke luar rumah saat merasa kurang sehat, terutama jika merasa demam, batuk, dan sulit bernapas.
11. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan mintalah bantuan mereka.
12. Ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat.
13. Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat.
Baca: Kasus Corona Tambah Banyak, Wagub DKI: Masyarakat Sudah Jenuh

Cara Menggunakan, Melepas, dan Membuang Masker
1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.
2. Ambil masker dan periksa apakah ada sobekan atau lubang.
3. Pastikan arah masker sudah benar (pita logam terletak di sisi atas).
4. Pastikan sisi depan masker (sisi yang berwarna) menghadap depan.
5. Letakkan masker di wajah. Tekan pita logam atau sisi masker yang kaku sampai menempel sempurna ke hidung.
6. Tarik sisi bawah masker sampai menutupi mulut dan dagu.
7. Setelah digunakan, lepas masker, lepas tali elastis dari daun telinga sambil tetap menjauhkan masker dari wajah dan pakaian, untuk menghindari permukaan masker yang mungkin terkontaminasi.
8. Segera buang masker di tempat sampah tertutup setelah digunakan.
9. Bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker, dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.
10. Masker sebaiknya hanya digunakan tenaga kesehatan, orang yang merawat orang sakit, dan orang-orang yang memiliki gejala-gejala pernapasan, seperti demam dan batuk.