Politikus PDIP Desak Komnas HAM Berani Ungkap Dalang Peristiwa Kudatuli
Komnas HAM diharapkan punya keberanian untuk mengungkap persoalan ini. Tak cukup tabur bunga tiap tahun.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Dwi Ria Latifah mendesak Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia (Komnas Ham) untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dalam peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 atau biasa disebut sebagai Kudatuli.
"Komnas HAM diharapkan punya keberanian untuk mengungkap persoalan ini. Tak cukup tabur bunga tiap tahun.
Yang tak efektif untuk menyelesaikan kasus ini," kata Dwi Ria Latifah dalam diskusi virtual oleh Forum Jasmerah bertajuk Huru-Hara di Pengujung Orba: Refleksi Peristiwa 27 Juli 1996, Senin (27/7/2020).
Baca: Politikus PDIP: Indonesia Tidak Boleh Terlena Akan Dominasi Obat Impor
PDIP sendiri, dikatakan Dwi, pernah meminta kasus ini dituntaskan.
Pasalnya, Kudatuli bukan sekedar peristiwa hukum, teapi juga peristiwa politik.
Aktor intelektualnya dan pelaku tak bisa disentuh.
Baca: Refleksi Kudatuli, Sejarawan Sebut Orba Lakukan Represi Sejak 1965
"Maka perlu keberanian politik," lanjutnya.
Perempuan yang pernah tergabung sebagai Advokat di Tim Hukum PDI itu melihat adanya upaya seolah-olah stigma dalang peristiwa tersebut dilarikan ke Partai Rakyat Demokratik (PRD).
"Padahal niat sebenarnya adalah hendak memberangus PDIP. Bahkan belakangan ini sudah ada upaya memberikan stigma bahwa PDIP itu komunis," kata Dwi
"Menanglah dengan cara tidak mengadu domba rakyat. Menanglah dengan cara sehat dengan menjaga Persatuan Indonesia. Salah tempat bermain dengan isu-isu itu," pungkasnya.