Pilkada Serentak 2020
PDIP Tak Akan Koalisi dengan PKS dan Demokrat? Tergantung Masing-masing Daerah
menurutnya hal itu tergantung kondisi di daerah apakah akan berkoalisi dengan kedua partai tersebut atau tidak.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menyebut partainya tidak akan berkoalisi dengan PKS dan Partai Demokrat di Pilkada Serentak 2020.
Pernyataannya itu disampaikan atas nama dirinya yang menjabat sebagai Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi, bukan atas nama partai.
Sehingga terkait arah koalisi Pilkada di 270 daerah, menurutnya hal itu tergantung kondisi di daerah apakah akan berkoalisi dengan kedua partai tersebut atau tidak.
Hal itu disampaikannya dalam webinar bertajuk 'Proses Kandisasi di Pilkada 2020: Ruang Gelap yang Penuh Misteri', Kamis (23/7/2020).
Baca: Djarot: Fakta di Lapangan Memang Sulit Bekerja Sama dengan PKS dan Demokrat
"Lalu pertanyaannya apa semua seperti itu? tergantung dari masing-masing daerah. Kadang-kadang di beberapa daerah tertentu memang kader-kader PDIP itu berhubungan sangat baik dan bisa bekerja sama dengan PKS dan Demokrat," ujar Djarot.
Ia mengungkapkan bahwa mendapat masukan dari berbagai kalangan agar PDIP tidak berkoalisi dengan partai yang berada di luar koalisi pemerintahan, yaitu PKS dan Demokrat.
Sebab, sulit menyatukan ideologi partainya dengan kedua partai itu.
"Artinya dari sisi masalah gap tentang pemahaman ideologi itu mereka bisa atasi, tapi di banyak daerah itu tidak bisa," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan Tribun Medan, Djarot yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan arah koalisi partai berlambang banteng tersebut dalam pilkada serentak mendatang.
Djarot menegaskan PDIP tak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS mengingat kedua partai tersebut berada di luar pemerintahan.
"Partai mengambil keputusan atas dasar pertimbangan ideologis bagaimana pancasila dijalankan dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Aspirasi untuk tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS banyak saya terima," ujarnya, Minggu (19/7/2020).
Menurut Djarot, keberadaan Partai Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan, sehat bagi demokrasi.
Lagipula, menurut pria yang menjabat sebagai Plt Ketua DPD PDIP Sumut itu, partainya terus mendorong kerjasama politik dengan seluruh partai pengusung pemerintahan Joko Widodo.
Djarot menjelaskan, kerjasama parpol dalam pilkada 2024 merupakan embrio kerjasama Pemilu 2024 yang akan datang.
“PDI Perjuangan terus kedepankan semangat gotong royong dan siap bekerja sama dengan Parpol Pendukung Pemerintah”, ujarnya.
Ia mengatakan sikap PDIP tersebut sebagai reaksi dari mesranya Demokrat dan PKS di luar pemerintahan sebagai oposisi.
"Sikap politik antara Partai Demokrat dan PKS justru memberikan peta ke depan bagaimana kedua partai tersebut semakin beriringan dalam kerjasama politik yang berbeda dengan arah PDIP," tambahnya.