Virus Corona
Infeksi Covid-19 Jawa Timur Masih Tinggi, Menteri Muhadjir Tingkat Kesulitan Penanganannya Kompleks!
Achmad Yurianto Selasa, 14 Juli lalu mengatakan, di Jawa Timur muncul 353 kasus baru dan 352 orang sembuh.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penularan infeksi virus Covid-19 di Jawa Timur kini melonjak tajam dan menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia.
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto Selasa, 14 Juli lalu mengatakan, di Jawa Timur muncul 353 kasus baru dan 352 orang sembuh. Sementara di DKI Jakarta ada 268 kasus baru dan 120 orang sembuh dan Sulawesi Selatan 197 kasus baru dan 144 orang sembuh.
Menanggapi itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan penanganan Covid-19 di Jawa Timur sangat kompleks.
Baca: Kasus Positif Covid-19 di Jawa Timur Lebih Banyak di Tempat Kerja Dibanding Pasar
Dia mengatakan saat ini pemerintah terus berupaya menekan jumlah penambahan kasus positif dan kematian akibat Covid-19 di Jawa Timur.
Baca: Tingkat Risiko Penularan Covid-19 di Kota/Kab Jawa Timur, Hanya Ada 5 Wilayah Berisiko Rendah
"Jawa Timur ini memiliki tingkat kesulitan penanganan yang sangat kompleks," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Jumat (17/7/2020).
Baca: Gubernur Anies: Sepekan Saja Pemakaian Tempat Tidur Pasien Covid-19 Melonjak 11 Persen
Dirinya mengatakan pencanangan Covid-19 di tanah air bakal cepat selesai, jika angka positif corona di Jawa Timur dapat ditekan.
"Saya meyakini betul kalau di sini bisa ditekan, maka 50 persen urusan penanganan Covid-19 secara nasional akan bisa cepat selesai," tutur Muhadjir.
Pemerintah berupaya melakukan percepatan penanganan Covid-19 di Jawa Timur dengan menambah jumlah sarana prasarana.
Tim Gugus Tugas bakal melengkapi sarana alat kesehatan primer yang dibutuhkan untuk 99 rumah sakit rujukan utama di wilayah Surabaya Raya.
Alat kesehatan tersebut diantaranya ventilator, pangkalan untuk melakukan tes spesimen baik dalam bentuk PCR maupun tes spesimen flu burung yang sudah ditingkatkan kemampuan alat dan bahan bakunya.
"Gugus Tugas harus menjamin di Jawa Timur ini tidak boleh ada keterlambatan baik PCR kit maupun reagen di lab. Semua harus tersuplai dan mohon Pangkogab betul-betul terus melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas," kata Muhadjir.
Saat ini, Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Kementerian PUPR di Surabaya sudah menyiapkan mess keluarga yang akan diperuntukkan sebagai tempat isolasi bagi orang yang diduga berpotensi Covid-19 dengan status Pasien Tanpa Gejala (PDP).
Mess tersebut memiliki 40 kamar dengan daya tampung 3 orang perkamar atau sebanyak 120 pasien.
Selain itu, Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) juga menyiapkan 350 kamar untuk penanganan pasien Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur.