Kasus Djoko Tjandra
Djoko Tjandra Lolos Buat e-KTP, Fadli: Ironis, Masih Banyak Warga Belum Punya e-KTP
Karena banyak fakta di lapangan, bahwa masyarakat harus menunggu lama untuk bisa mendapatkan e-KTP tersebut.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Buronan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Soegiarto Tjandra, ketahuan sempat berada di Indonesia.
Bahkan, Djoko Tjandra bisa membuat e-KTP di kelurahan Grogol Selatan, kurang dari 30 menit.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon pun mempertanyakan hal itu.
Baca: Buron Kakap Maria Pauline Bisa Ditangkap, Bagaimana dengan Harun Masiku, Djoko Tjandra, dan Lainnya?
Sebab, kata Fadli, banyak masyarakat harus menunggu lama berhari-hari dalam pembuatan e-KTP itu sampai selesai.
Sedangkan buronan, cukup dengan datang ke kelurahan dan langsung foto, lalu selesai.
"Ironisnya masih banyak warga yang belum punya e-KTP tapi prosesnya lama atau dibilang blankonya kosong dan sebagainya," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/7/2020).
Melihat proses itu, Fadli menduga adanya intervensi dari oknum.
Karena banyak fakta di lapangan, bahwa masyarakat harus menunggu lama untuk bisa mendapatkan e-KTP tersebut.
Baca: Buru Djoko Tjandra, Mahfud MD Segera Aktifkan Kembali Tim Pemburu Koruptor
"Jadi ini menunjukkan sistem kita mudah sekali diintervensi dan diretas, Sehingga ini harusnya menjadi evaluasi," ujarnya.
Fadli menilai, pihak-pihak yang membantu Djoko Tjandra dalam membuat e-KTP itu bisa dievaluasi.
Karena mereka telah membantu buronan kelas kakap dalam membuat e-KTP.
"Dan pihak yang bertanggung jawab harusnya dievaluasi," pungkasnya.