Aparat Puncak Jaya Gelar Apel Luar Biasa Penyerahan Senjata Anggota KSB
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto menerangkan penyerahan senjata api anggota KSB tersebut
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda bersama Dandim 1714/PJ Letkol INF Agus Sunaryo dan Kapolres Puncak Jaya AKBP Mikael Saradal menggelar apel luar biasa bersama ASN dan TNI/Polri, tokoh masyarakat, dan ormas di Kabupaten Puncakjaya di antaranya dalam rangka penyerahan senjata api pistol jenis Baretta buatan Italia milik anggota KSB Tendison Enumbi pada Senin (22/6/2020).
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto menerangkan penyerahan senjata api anggota KSB tersebut merupakan kejadian kedua setelah mantan KSB Tingginambut Telangga Gire yang tak hanya menyerahkan senjata api, namun juga membaca ikrar kesetiaan terhadap NKRI beberapa waktu lalu.
Baca: Penerapan Otonomi Khusus Kurang Tepat Sasaran Akibatkan Masyarakat Papua Tidak Kunjung Sejahtera
Baca: Pimpinan OPM Tandi Kogoya Ditembak Mati, Sekuriti Freeport Diciduk
Baca: TNI Sebut Hanya Ada 3 Kelompok Bersenjata di Tembagapura, Bukan 33 Seperti Pernyataan TPNPB OPM
Eko juga mengatakan penyerahan senjata tersbut berawal dari pendekatan yang dilakukan oleh Dandim 1714/PJ Letkol In Agus Sunaryo kepada Tendison.
"Penyerahan senjata tersebut berawal dari pendekatan kekeluargaan yang dilakukan oleh Dandim 1714/PJ kepada Tendison Enumbi sehingga dirinya dengan sukarela menyerahkan senjata tersebut dan kembali ke NKRI,” kata Eko ketika dikonfirmasi pada Selasa (23/6/2020).
Sementara itu Agus mengatakan pendekatan persuasif tersebut melalui proses komunikasi yang panjang sehingga Tendison mau terus berkomunikasi dengan pihaknya hingga akhirnya kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
"Ini adalah hal yang sangat luar biasa, kejadian ini bukan serta-merta diserahkan begitu saja, namun telah melalui proses panjang yakni pendekatan persuasif dan kekeluargaan kepada Tendison sehingga secara terus- menerus melakukan komunikasi kepada kami, kemudian kami menghimbau dan mengajak untuk menyerahkan senjata. Tendison juga sempat menyampaikan bahwa dirinya ingin kembali ke jalan yg benar dan hidup normal," Kata Agus.
Sementara itu Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda dalam sambutannya menyampaikan Tendison Enumbi yang merupakan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Kabupaten Puncak Jaya dengan kesadaran diri sendiri telah menyerahkan senjata api kepada Negara.
“Ini merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah, TNI dan Polri dengan melakukan pendekatan dan komunikasi yang kita bangun selama ini sehingga masyarakat dapat membangun kepercayaan kepada Pemerintah," kata Yuni.
Yuni juga mengucapkan terimakasih kepada Tendison yang telah menyerahkan senjata miliknya dan kembali ke pangkuan NKRI.
Yuni juga mengajak seluruh masyarakat di Papua khususnya di Kabupaten Puncak Jaya untuk menjaga keamanan bersama.
Karena menurutnya hal tersebut bukan hanya tanggungjawab TNI/Polri, tapi seluruh masyarakat yang berada di Kabupaten Puncak Jaya.
Ia pun mengajak kepada teman-teman KSB untuk kembali kepangkuan NKRI.
Yuni mengatakan siap memberikan pekerjaan kepada mereka apabila menyerahkan diri.
“Saya selaku Bupati Puncak Jaya mengucapkan terimakasih kepada adik kita Tendison Enumbi yang telah menyerahkan senjata miliknya dan kembali ke pangkuan NKRI,” Yuni.
Apel tersebut berlangsung di Lapangan Alun-alun Roh Kudus, Jalan Drs Philipus Andreas Coem Distrik Pagaleme Kabupaten Puncak Jaya, pada Senin (22/6/2020).
Diberitakan sebelumnya, Seorang anggota Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) dari Mewoluk Puncak Jaya, Tendison Enumbi, menyampaikan akan menyerahkan diri ke pemerintah dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi setelah Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo berkomunikasi selama satu bulan dengannya.
Selain itu Tendison juga menyampaikan niatnya untuk menyerahkan satu pucuk senjata pistol Barreta buatan Italia yang dikuasainya beserta amunisinya.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto menerangkan setelah itu Tendison dan Agus merencanakan bertemu di sekitar Kota Mulia untuk melakukan penyerahan senjata tersebut pada Kamis (18/6/2020).
Tetapi saat perjalanan menuju Kota Mulia, Tendison yang berangkat dari kampung Elubo, Distrik Mewoluk terjatuh di kali Mewoluk.
Pada saat terjatuh pistol yang dibawa Tendison meletus dan mengenai pinggang kanan bawah tembus ke betis kanan.
Sekira ukul 15.30 WIT masyarakat yang menemukan Tendison yang sedang terluka membawanya bertemu dengan wakil ketua Klasis.
Selanjutnya wakil ketua klasis mengajak Tendison ke kota Mulia untuk berobat.
Setelah tiba di RSU Mulia, Tendison langsung ditangani aoleh pihak medis.
Di sana ia diperiksa di ruangan radiologi dan dirontgen.
"Saat perjalanan menuju RSU Mulia Tendison menyampaikan kepada kelompoknya yang ada disekitar TKP untuk tidak usah mengikuti dia dan membubarkan diri dikarenakan Tendison akan menyerahkan diri ke pemerintah dengan senjata yang dibawa," kata Eko dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (19/6/2020).