Minggu, 5 Oktober 2025

Sosok Istriyani Wayangkau, yang Dampingi Putra Asli Papua Pertama Raih Jenderal Bintang Tiga TNI AD

Ia bahkan pernah ditinggal suaminya menjalankan tugas negara ketika hamil enam bulan dan suaminya baru kembali saat anaknya sudah berusia tujuh bulan.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
YouTube TNI AD
Letnan Jenderal (Letjen) TNI Joppye Onesimus Wayangkau 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Keempat anak ini tidak pernah ditungguin bapaknya waktu (saya) melahirkan," kata Istriyani Wayangkau di hadapan Kepala Ataf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Hetty Andika Perkasa saat acara laporan korps kenaikan pangkat 70 orang Perwira Tinggi (Pati) TNI AD di Lantai Dasar Gedung E Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta pada Jumat (22/5/2020) lalu.

Kata-kata istri dari putra asli Papua pertama yang berhasil menapaki karir hingga menjadi Jenderal bintang tiga di TNI AD yakni Letjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau tersebut menggambarkan betapa tangguh pribadinya.

Tidak hanya itu, sebagai seorang istri prajurit TNI, ia pun kerap ditinggal pergi melaksanakan tugas negara.

Ia bahkan pernah ditinggal suaminya menjalankan tugas negara ketika hamil enam bulan dan suaminya baru kembali saat anaknya sudah berusia tujuh bulan.

Baca: Profil Letjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, Putra Papua Pertama yang Raih Bintang 3 di TNI AD

"Berangkat lagi tahun 1992 pulang tahun 1993 akhir. Itu anak kedua, waktu itu saya ditinggal lagi hamil enam bulan. Bapak kembali anak saya sudah tujuh bulan," kata Istriyani dalam tayangan Buletin TNI AD yang diunggah di akun Instagram resmi TNI AD, @tni_angkatan_darat, pada Sabtu (13/6/2020).

Tercatat setidaknya ada empat operasi militer penuh marabahaya yang pernah melibatkan suaminya.

Mulai dari Operasi Rajawali Satgas Pemburu Timor Timur, Operasi Seroja Timor Timur, Operasi Mapenduma, hingga Operasi Militer Terpadu Daerah Operasi Militer Aceh.

Ibu dari empat orang anak tersebut bersyukur mampu mendampingi Joppye hingga semua anaknya dewasa.

"Puji Tuhan anak-anak saya sekarang, satu kerja di Surabaya, yang nomor dua dan tiga ada di Magelang, yang nomor empat masuk di Akmil," kata Istriyani.

Selain itu sebagai seorang istri prajurit TNI, ia pun sering berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain untuk menemani suaminya menjalankan tugas sekaligus menapaki karir di jajaran TNI AD.

Berbagai tugas jabatan strategis pernah dilakoni suaminya.

Tugas tersebut di antaranya Danton, Danki, Pasi Yonif 405/Surya Kusuma Brigif 4/DR Kodam IV/Dip pada 1986 sampai 1994.

Danyonif 407/Padma Kusuma pada 2000 sampai 2002.

Danyonif 400/Raider pada 2002 sampai 2003.

Dandim 0736/Batang pada 2004 sampai 2005.

Danbrigif 24/Bulungan Cakti pada 2009 sampai 2011.

Asops Kasdam XVII/Cenderawasih pada 2011 sampai 2012.

Danrem 172/Praja Wira Yakthi pada 2012 sampai 2013.

Irdam XVII/Cenderawasih pada 2013 sampai 2014.

Wadanpussenif Kodiklat TNI AD pada 2014 sampai 2015.

Kasdam V/Brawijaya pada 2015 sampai 2016.

Pati Sahli TK III Bid Sosbud HAM Panglima TNI pada 2016.

Pangdam XVIII/Kasuari pada 2016 sampai 2020.

Ia tetap setia hingga suaminya menjabat sebagai Danpusterad pada 2020 sampai sekarang.

Seingatnya, hingga kini setidaknya dua puluh lima kali ia berpindah tempat tinggal dari satu daerah ke daerah lainnya di Indonesia.

"Kita pindah yang sekarang ini yang keduapuluh lima kali," kata Istriyani.

Atas semua prestasi yang diraih suaminya, Istriyani merasa bersyukur dan bangga, terlebih karena suaminya berhasil menjadi putra asli Papua pertama yang menjabat sebagai Jenderal bintang tiga di jajaran TNI Angkatan Darat.

Ia berharap suaminya dapat menjalankan amanah sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat saat ini.

"Saya bersyukur, yang kedua juga bangga karena putra daerah menjadi bintang tiga. Itu berkat dukungan dan doa dari keluarga juga. Mudah-mudahan dengan jabatan ini Bapak bisa menjalankan amanah dengan baik," kata Istriyani.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa mengungkapkan ia sengaja menghadirkan istri para prajurit TNI AD yang naik pangkat, termasuk istri Joppye, saat acara laporan korps kenaikan pangkat 70 orang Perwira Tinggi (Pati) TNI AD di Lantai Dasar Gedung E Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta pada Jumat (22/5/2020) lalu.

Hal itu karena menurutnya pencapaian prestasi yang diraih para prajurit TNI AD tersebut merupakan dukungan dari keluarga

"Sengaja para pendamping atau istri pada kenaikan pangkat kali ini dihadirkan, karena pencapaian prestasi yang diraih suami, pastinya merupakan dukungan dari keluarga, sehingga ketika naik pangkat tidak sendiri tapi juga disaksikan istri, agar ikut merasakan kebahagiaan," kata Andika.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved