Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Rocky Gerung: New Normal Artinya Dinormal-normalkan Sesuatu yang Sebetulnya Belum Normal

Pengamat Politik Rocky Gerung turut memberikan komentarnya terkait fase new normal atau tatanan normal baru di tengah pandemi Covid-19.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petuagas berjaga di depan tenant di Central Park Mall, Jakarta, Rabu (3/6/2020). Menjelang penerapan tatanan normal baru (new normal), pusat perbelanjaan tersebut mulai kembali beroperasi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti mewajibkan pemakaian masker bagi semua pengunjung, physical distancing dan pengukuran suhu tubuh sebelum masuk serta penerapan inovasi baru yaitu konsep touchless experience. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung turut memberikan komentarnya terkait fase new normal atau tatanan normal baru di tengah pandemi Covid-19.

Rocky mengatakan, sebenarnya Indonesia bisa siap setiap saat untuk menerapkan new normal.

Namun, lanjut dia, dengan asumsi bahwa puncak pandemi Covid-19 di Indonesia sudah dilalui.

Hal itu disampaikan Rocky dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (1/6/2020).

"Semua tergantung kita sudah klimaks atau belum, supaya bisa masuk pada new normal."

Pengamat Politik Rocky Gerung dalam channel YouTube Resonansi TV, Jumat (10/1/2020).
Pengamat Politik Rocky Gerung dalam channel YouTube Resonansi TV, Jumat (10/1/2020). (YouTube Resonansi TV)

"Nah, sekarang pemerintah belum punya data tentang klimaks-nya, tiba-tiba bikin new normal," terang Rocky.

Rocky juga menyinggung soal konsultasi yang dilakukan pemerintah dengan epidemiologi dan virologi.

Menurut dia, dalam hal ini, tidak ada keterbukaan dari pemerintah terkait bagaimana analisis epidemiologi dan virologi.

"Lalu juru bicara istana segala macam mengatakan, 'kami sudah konsultasi dengan epidemiologi dengan virologi'."

"Kalau saya tanya misalnya siapa namanya epidemiologi itu? juru bicaranya akan bilang 'ya itu urusan kami dengan dunia profesi dengan dunia akademisi'."

"Lho ini adalah pandemi, semua orang akan tahu epidemiologi disewa atau sekadar epidemiologi yang menjalankan survei bahkan survei-nya kualitatif," jelas Rocky.

Baca: Lama Tak Terdengar, Ini Kesibukan Rocky Gerung yang Kini Tinggal di Pinggir Hutan Selama Pandemi

Rocky mengatakan, publik harus mengetahui siapa epidemiologi yang diajak berdiskusi dengan pemerintah terkait Covid-19.

Sebab, menurut dia, beberapa epidemiologi lain mengatakan bahwa, saat ini Indonesia masih mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan.

"Jadi didalam kekacauan itu orang akan menganggap new normal artinya dinormal-normalkan sesuatu yang sebetulnya belum normal, jadi tidak secara natural new normal itu" ungkap Rocky.

"Jadi cuma pindah-pindah narasi padahal faktanya tetap sama yaitu corona masih merajalela," imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved