Virus Corona
Bantah Pemerintah Gunakan Strategi Herd Immunity, Achmad Yurianto: Ke Depannya Juga Tidak Digunakan
Bantah pemerintah menggunakan metode herd immunity, Achmad Yurianto: Ke depannya juga tidak digunakan.
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari terakhir, warganet sedang ramai membicarakan metode penanganan wabah virus corona atau Covid-19 yang bernama herd immunity.
Tak sedikit dari mereka yeng menganggap pemerintah Indonesia akan menggunakan metode tersebut.
Bahkan, kata "herd immunity" sendiri sempat merajai trending Twitter Indonesia.
Mengenai hal ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto angkat bicara.
Ia menegaskan, pemerintah tidak menggunakan strategi herd immunity (kekebalan komunitas) untuk menghadapi wabah Covid-19 di Indonesia.
"Pertanyaannya apakah kita pakai itu?"
• Tak Terima Dilarang Mudik karena Corona, Ibu di Purwakarta Bacok Anak Saat Tidur, Ini Kronologinya
• Puan Maharani Janji Akan Fokuskan Kinerja DPR untuk Bantu Atasi Wabah Corona, Bagaimana Realitanya?
• Di Tengah Pandemi Corona, Jokowi Naikkan Kembali Iuran BPJS, Ini Rincian yang Harus Dibayar Peserta

"Jawabannya tidak," ujar Yuri ketika dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (13/5/2020).
Yuri juga menegaskan bahwa metode tersebut tidak akan digunakan ke depannya oleh pemerintah Indonesia.
"Tidak, tidak (ke depannya tidak digunakan)," tambah Yuri.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga sempat menyinggung herd immunity.
Dalam seminar virtual pada 7 Mei 2020 lalu, Muhadjir berpendapat bahwa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berada di tengah-tengah, antara opsi ekstrem lockdown dan herd immunity.