Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Jusuf Kalla Mengingatkan, Krisis Kesehatan Bisa Berubah Krisis Keamanan

Jusuf Kalla juga mengingatkan aparat keamanan agar menangani dengan tindakan tegas tanpa kekerasan jika kelak terjadi gangguan keamanan.

Editor: Choirul Arifin
Tribunnews.com/ Reza Deni
Jusuf Kalla di kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta, Selasa (17/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) sekaligus mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan semua pihak, pandemi virus corona dapat berakibat melemahnya perekonomian dan berimbas pada gangguan keamanan.

Menurutnya, agar hal itu tidak terjadi, maka pemerintah dan semua pihak harus menyelesaikan dahulu masalah utamanya, yakni Covid-19 tersebut.

Hal itu dikatakan Jusuf Kalla saat menerima 10 siswa Sespim Polri angkatan 60 Tahun 2020 dikutip dari siaran pers, Senin (20/4). "Kalau kita ingin terhindar dari ancaman gangguan keamanan ini, maka kita selesaikan dulu sebabnya yaitu virus ini," kata Kalla.

Jusuf Kalla menilai dalam dua bulan ini merupakan waktu terpenting untuk menyelesaikan persoalan Covid-19.

Menurutnya, apabila dalam tempo waktu tersebut belum ada penyelesaianya, maka krisis kesehatan dan ekonomi akan berubah akan menjadi krisis keamanan.

Baca: KIsah Viral Pak Ngadino: Tukang Becak Numpang Pipis Diteriaki Maling, Dibogem Satpam Museum

Jusuf Kalla juga mengingatkan aparat keamanan agar menangani dengan tindakan tegas tanpa kekerasan jika kelak terjadi gangguan keamanan sebagai imbas pandemi virus corona.

"Kalau 98 ditunggangi kepentingan politik, kalau ini murni kriminal karena orang susah. Maka harus tegas dalam menghadapi mereka, tapi jangan dengan kekerasan," kata dia.

Baca: Cerita Krisnawati, Driver Ojol Cantik yang Trauma Diusili Customer Pria

Ia menilai, saat ini pemerintah belum menyelesaikan penyebaran Covid-19. Ia menilai, saat ini penyelesaian yang dilakukan justru terfokus pada akibat munculnya Covid-19 ini. "Sekarang kita cenderung menyelesaikan akibatnya seperti bagi-bagi sembako, meskipun itu perlu tapi harus sebabnya dulu diselesaikan," ujarnya.

Baca: Refly Harun Mendadak Dicopot dari Jabatan Komisaris Utama Pelindo I, Apa Alasannya?

Pemerintah melalui juru bicara penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan sebaran Covid-19 di Tanah Air hingga Senin, 20 April 2020. Tercatat, jumlah pasien positif terinfeksi virus corona mencapai 6.760 orang. Dari jumlah tersebut, jumlah pasien sembuh sebanyak 747 orang dan pasien meninggal 590 orang. (Tribun network/kompas.com/co)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved