Hari Kartini
Hari Kartini di Tengah Pandemi Corona, Ahok Ingat Kutipan Sehabis Gelap Terbitlah Terang
Komisaris Utama Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok turut memperingati Hari Kartini.
TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, Selasa (21/4/2020), rakyat Indonesia memperingati Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April.
Komisaris Utama Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok turut memperingati Hari Kartini.
Dalam postingan yang diunggah di akun Instragram pribadinya, @basukibtp, Ahok menuliskan sebuah pesan kutipan dari RA Kartini.
"Di situasi seperti saat ini, saya rasa menjadi relevan jika mengingat kutipan kalimat beliau yang terkenal: 'Sehabis Gelap Terbitlah Terang'," tulis Ahok.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakinkan semua orang, bahwa situasi sulit di tengah pandemi corona ini pasti akan berlalu.
Oleh karena itu, Ahok mengajak semua orang untuk saling menguatkan dan membantu sesama di tengah pandemi ini.
"Percayalah bahwa masa sulit ini akan segera berlalu, kita harus saling menguatkan dan membantu.
Selamat Hari Kartini," tulis Ahok.
RA Kartini yang lahir di Jepara, 21 April 1879 akan selalu dikenang terutama oleh kaum perempuan.
Melalui pemikirannya, RA Kartini telah menjadikan kaum hawa memiliki hak dan martabat yang sejajar dengan kaum pria.
Berkat perjuangan RA Kartini, kini wanita Indonesia dapat mengenyam pendidikan hingga karier tinggi.
Pesan Sri Mulyani di Hari Kartini
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pesan refleksi Hari Kartini di tengah pandemi virus corona yang tengah melanda Indonesia.
Pesan itu disampaikan Sri Mulyani dalam sebuah postingan yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @smindrawati.
Sri Mulyani menceritakan soal RA Kartini yang saat itu harus dipingit di rumah karena adat istiadat.
Namun, menurut Sri Mulyani, hal itu tidak menghalangi Karitini untuk memperjuangkan nasib perempuan Indonesia.
Baca: Hari Kartini: Dian Sastro Suarakan Kebebasan Beropini dan Berekspresi, Termasuk Gaya Rambut
Baca: Hari Kartini, Pimpinan Perempuan KPK Titip Pesan Antikorupsi
"Satu abad lalu, Kartini sebagai perempuan dipingit di rumah karena adat istiadat.
Dinding rumah tidak menjadi penghalang bagi Kartini untuk memperjuangkan dan peduli akan nasib perempuan dan anak-anak untuk maju," tulis Sri Mulyani.
Sri Mulyani kemudian membandingkan hal itu dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.
Seperti diketahui, masyarakat Indonesia saat ini diharuskan untuk tetap berada di rumah lantaran wabah virus corona yang telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia.
"Hari ini kita harus tinggal di rumah karena Covid-19, kita dapat mencontoh semangat Kartini, meski di rumah.
Yo can always do good think for your family, your community and your country. Never try to find any excuse to do good things for others," tulisnya.
Tak hanya itu, dalam momen Hari Kartini ini, Sri Mulyani juga memberikan apresiasi untuk para tenaga medis yang tengah berjuang dalam penanganan pasien virus corona.
Baca: Peringati Hari Kartini di Tengah Pandemi, Sri Mulyani Tulis Pesan untuk Para Wanita & Tenaga Medis
Menurut Sri Mulyani, para tenaga medis seperti dokter, perawat dan pekerja rumah sakit bekerja memiliki tugas mulia.
Yakni berjuang untuk menyelamatkan jiwa manusia dan mengesampingkan risiko bagi dirinya sendiri.
"Ucapan terima kasih dan penghargaan tidak akan mampu menebus jasa besar mereka yang telah membaktikan dirinya untuk menolong dan menyelamatkan nasib sesama manusia," tulis Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Sri Mulyani juga menyampaikan, bahwa dalam situasi seperti sekarang ini, seseorang akan mampu menunjukkan kualitas kemanusiaannya.
Seperti RA Kartini, meski dihadang oleh berbagai halangan, adat dan sosial kultural tidak menjadi alasan untuk memajukan kaumnya.
Bahkan, RA Kartini mampu menjadi pahlawan bagi bangsanya serta menjadi pahlawan kemanusiaan.
Baca: Khofifah hingga Yuni Shara Beri Ucapan Hari Kartini, Ajak Perempuan Saling Bantu Hadapi Corona
"Satu abad lebih, warisan Kartini dalam bentuk kepedulian dan perikemanusiaan yang adil dan beradab tidak pernah musnah," tulis Sri Mulyani.
Dia menegaskan, bahwa pemikiran RA Kartini yang maju melampaui waktu saat itu akan selalu abadi dan lekat dengan semua generasi dari zaman ke zaman.
"Sang Pencipta menghendaki agar umat manusia selalu mampu dan mau berbuat kebaikan bagi sesama manusia dan bagi alam semesta. Sudahkah kita?" tulisnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)