Polri Jawab Ketakutan Warga soal Kriminal Meningkat di Tengah Corona: Banyak Sekali Berita Bohong
Kabagpenhum Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra menjawab alasan masyarakat berasumsi bahwa tingkat kriminalitas, dan kejahatan di Indonesia meningkat.
TRIBUNNEWS.COM - Kabagpenhum Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra menjawab alasan masyarakat berasumsi bahwa tingkat kriminalitas, dan kejahatan di Indonesia meningkat.
Asep mengatakan angka kriminalitas di Indonesia terlihat tinggi karena berita-berita bohong yang beredar di media sosial.
Berdasarkan data kepolisian, Asep menjelaskan bahwa angka kriminalitas di Indonesia justru menurun, dan dapat dikatakan dalam kategori aman.

Dikutip dari SAPA INDONESIA PAGI, Kamis (16/4/2020), Asep menerangkan ada tiga faktor yang menyebabkan masyarakat berpikir tingkat kejahatan di Indonesia meningkat.
"Persepsi publik saat ini tentang situasi Kamtibmas, khususnya kejahatan, ini dipengaruhi setidaknya ada tiga faktor," kata Asep.
Faktor pertama adalah adanya pandangan bahwa pandemi Virus Corona (Covid-19), dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) meningkatkan angka kriminalitas.
Masyarakat yang ekonominya semakin tergerus menyebabkan mereka melakukan aksi kejahatan.
Kemudian faktor kedua, Asep menyinggung soal pembebasan napi atau asimilasi napi kembali ke masyarakat.
Ia tidak memungkiri hal tersebut juga membuat kekhawatiran masyarakat akan meningkatnya tingkat kejahatan.
Namun dibanding kedua faktor tersebut, Asep menjelaskan sumber ketakutan masyarakat justru berasal dari berita bohong atau hoaks.