Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Penjelasan Ilmiah, Mengapa Masyarakat Indonesia Tidak Betah di Rumah Saat Pandemi Corona

Sejak 2 Maret 2020, jumlah kasus terinfeksi virus corona tiap hari mengalami kenaikan yang signifikan di Indonesia.

Editor: Hasanudin Aco
Dok Polsek Cisoka/ Tribunjakarta.com
Kapolsek Cisoka AKP Akbar Baskoro bersama jajarannya membubarkan acara hajatan yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19 di Kabupaten Tangerang, Sabtu (28/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir seluruh wilayah Indonesia  telah terjangkiti virus corona atau covid-19.

Sejak 2 Maret 2020,  jumlah kasus terinfeksi virus corona tiap hari mengalami kenaikan yang signifikan di Indonesia.

Berangkat dari hal tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menginstruksikan masyarakat untuk mematuhi protokol-protokol pencegahan virus corona, salah satunya dengan karantina mandiri.

Namun, seiring berjalannya waktu, adanya protokol ini menjadi tidak lagi ampuh untuk membuat masyarakat menjadi patuh pada aturan kesehatan.

Bahkan, mereka pun sampai mudik ke kampung halaman, meski pemerintah telah menyuarakan agar tidak mudik demi menghentikan rantai penularan virus.

Lantas mengapa masyarakat Indonesia susah untuk diminta agar tetap berada di rumah selama pandemi virus corona?

Penjelasan sosiolog

Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Drajat Tri Kartono mengungkapkan, fenomena tersebut terjadi karena kurang eratnya social control yang dilakukan oleh negara.

"Jadi, kalau menurut saya mengapa ada social control dan government control, penyebab pertama karena inisiatif dan kontrol yang paling kuat ini dilakukan oleh negara belum bergandengan erat dengan social control," ujar Drajat saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/4/2020).

Menurutnya, jika government control ini bergerak sendiri, harus diikuti oleh aparatur yang kuat untuk pengendaliannya.

Sebab, jika government control itu hanya berupa nasihat dan nasihat tersebut tidak berurusan dengan kesehatan dan pendidikan, maka penguatannya dinilai kurang.

Tetapi, apabila government control aparatur dan implikasi-implikasi pada perizinan dan administrasi di beberapa tempat diterapkan secara ketat, dan bagi pelanggar akan dikenai sanksi, maka hal itulah yang dinilai efektif bagi social control.

Ia menambahkan, jika telah diterapkan government control dan dilakukan darurat sipil atau darurat militer, maka dipastikan tidak akan ada yang melawan.

Membangun inisiatif warga

Selain itu, Drajat menyampaikan bahwa hal terpenting yang sejak awal harus dibangun yakni inisiatif dan pergerakan dari pemerintah.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved