Virus Corona
Reisa Broto Asmoro Sebut Masyarakat Punya Peran Penting Cegah Corona, Ini yang Harus Dilakukan
Dokter Reisa Broto Asmoro mengimbau masyarakat untuk mematuhi anjuran yang telah disarankan oleh pemerintah.
TRIBUNNEWS.COM - Dokter Reisa Broto Asmoro mengimbau masyarakat untuk mematuhi anjuran yang telah disarankan oleh pemerintah.
Yakni tetap di rumah dan menjaga jarak antar individu satu dengan individu yang lain.
Hal tersebut harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Reisa mengungkapkan, masyarakat punya peran penting dalam menghentikan penularan virus corona.
Baca: VIDEO Detik-detik Bupati Karawang Sesak Napas di Tengah Pidato, Kini Positif Corona
Hal itu diungkapkan Reisa dalam sebuah tayangan yang diunggah di kanal YouTube TVOne News, Selasa (24/3/2020).

"Sebenarnya banyak sekali ya perannya (masyarakat), karena ini kan justru malah tergantung dari masyarakatnya sendiri."
"Bukan cuma dari tenaga medis atau mengandalkan pemerintah," tegas Reisa.
Ia mengatakan, semua eleman masyarakat harus saling bahu-membahu agar wabah corona ini cepat selesai.
"Jadi semua anjuran yang disarankan oleh pemerintah itu saya rasa sudah harus diikuti sama orang dan sudah harus dijalankan dan diterapkan dengan baik."
"Dari work from home, di rumah aja, dari belajar di rumah dan yang lain-lain."
"Semua itu rasanya cara yang terbaik supaya si virus ini nggak makin lama dan makin menyebar wabahnya," ujar Reisa.
"Jadi keluar itu hanya untuk keperluan mendesak, terus tidak berkumpul dalam kegiatan masal," lanjutnya.
Baca: Raul Lemos Bela Istrinya Ketika Krisdayanti Dihujat karena Liburan ke Eropa Saat Wabah Virus Corona
Baca: Imbau Warga Tetap di Rumah, Dr Tirta: Saya Kecewa, Sebagaian Warga Meremehkan Virus Ini
Ia juga mengimbau masyarakat untuk berjaga jarak, satu sampai dua meter.
Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat untuk melakukan isolasi mandiri ketika mengetahui telah melakukan kontak dengan Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Ingat self isolation kalau misalnya merasa ada kontak dengan ODP atau PDP."
"Sadar diri aja untuk mengisolasi dirinya minimal 14 hari," paparnya.
Reisa juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menyebar berita bohong atau hoaks.
"Terus masyarakat juga harus membantu supaya jangan menyebarkan hoaks."
"Jadi jangan mudah sekali menyebarkan berita-berita palsu sebelum kita tahu kenyataannya berita ini sumbernya jelas," tegasnya.
Tak hanya itu, Reisa menegaskan, agar masyarakat tidak melakukan panic buying dan membeli keperluan medis di tengah wabah corona.
"Masyarakat kita diharapkan jangan sampai panic buying apalagi membeli peralatan APD medis yang sebenarnya mereka tidak butuhkan."
"Saya sempat menyerukan stop beli handscoon atau sarung tangan untuk para tenaga medis karena itu sangat dibutuhkan," terang Reisa.
Baca: VIDEO Detik-detik Bupati Karawang Sesak Napas di Tengah Pidato, Kini Positif Corona
Baca: Gejala dan Ciri Corona, Kehilangan Indra Perasa & Penciuman Bisa Jadi Tanda Ada Covid-19 di Tubuh
Menurutnya, handscoon adalah upaya pertama untuk melindungi diri bagi para petugas medis dalam menangani pasien.
Namun, di tengah wabah corona ini, justru banyak masyarakat yang membeli handscoon tersebut dan akhirnya digunakan dengan salah kaprah.
"Misalnya untuk berbelanja, untuk pergi ke pasar misalnya, dan itu kurang tepat untuk digunakan."
"Karena dengan banyaknya masyarakat yang membeli tentu suplainya tidak sebanyak yang saat ini habis-habisan di mana-mana."
"Akhirnya petugas medisnya kekurangan, harganya naik dan banyak korban tenaga medis yang berjatuhan dan itu sangat disayangkan," ungkap Reisa.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)