Virus Corona
Ma'ruf Amin Imbau Masyarakat Terus Terapkan Sosial Distancing untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Ma'ruf Amin berharap perusahaan-perusahaan swasta tak mengabaikan imbauan atau seruan pemerintah soal jarak sosial untuk mencegah penyebaran corona.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap perusahaan-perusahaan swasta tak mengabaikan imbauan atau seruan pemerintah soal jarak sosial (social distancing) untuk mencegah penyebaran virus corona.
"Sehingga harus dihindari setiap adanya kerumunan-kerumunan, desakan-desakan di kantor maupun di perjalanan," kata Ma'ruf Amin dalam sesi wawancara virtual, Rabu (18/3/2020).
Koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dikatakan Ma'ruf terus diintensifkan.
Dia meminta agar pemda khususnya di DKI Jakarta juga melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait.
"Juga mencegah terjadinya antrean yang antara satu sama lain saling berdekatan ketika menunggu kendaraan itu," lanjutnya.

Ma'ruf menambahkan koordinasi soal social distancing juga masuk ke ranah TNI-Polri.
"Sudah ada langkah-langkah yang dilakukan oleh TNI Polri untuk menjaga jarak agar mereka yang antre itu tidak terlalu dekat sebab itu kan berbahaya," tambahnya.
"Ini memang perlu ada kerja sama di antara semua pihak untuk bisa menjaga disiplin masyarakat melaksanakan menjaga jarak masing-masing masyarakat itu," ujarnya.
Baca: Ditolak Warga, Pasien yang Diduga Kena Corona Akhirnya Nginap di Hotel Setelah Dipulangkan RS
Baca: Ibu Ajak Anak Berhubungan Badan hingga Jualan Narkoba Saat Suami Merantau, Pengakuannya Miris
Seperti diketahui, Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto mengupdate pasien positif virus corona (Covid-19) menjadi 227 pasien di Indonesia.
"Ada penambahan sebanyak 55 kasus positif, sehingga total keseluruhan sampai dengan sekarang sampai dengan kami melaporkan data pada pukul 12.00 WIB hari ini adalah 227 kasus positif," kata Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Yurianto menjelaskan pasien positif tersebut tersebar dari sejumlah wilayah di Indonesia.
"Di Provinsi Banten kita menemukan lagi 4 kasus positif, di Daerah Istimewa Jogjakarta kita menemukan satu lagi kasus positif, DKI Jakarta kita temukan lebih 30 kasus positif, Jawa Barat kita temukan 12 kasus positif, Jawa Tengah 2 kasus positif, Sumatera Utara 1 kasus positif, Lampung satu kasus positif, Riau 1 positif, Kalimantan Timur satu kasus positif," jelas Yurianto.
Sebelumnya, pada Selasa (17/3/2020), Yurianto menyebut total pasien positif sebayak 172 kasus.