Virus Corona
Kemenkes Antisipasi Subklaster Baru Virus Corona di Luar Pasien Kasus 1
Yurianto menduga pasien kasus 1 positif virus corona melakukan interaksi dengan kelompok lainnya sehingga berpotensi menyebarkan virus tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara (jubir) pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto menyebut, terus mendeteksi kemungkinan munculnya kelompok baru dalam penanganan kasus virus corona di Indonesia.
Pasalnya, Yurianto menduga pasien kasus 1 positif virus corona melakukan interaksi dengan kelompok lainnya sehingga berpotensi menyebarkan virus tersebut.
"Beberapa waktu yang lalu dari kontak tracing kita, kita kembangkan terhadap kemungkinan munculnya subklaster baru," kata Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Baca: Pemerintah Telah Terima 227 Spesimen untuk Diuji Corona
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini menduga, klaster Jakarta dan kelompok lainnya itu merujuk pada pasien kasus 1 terjangkit virus corona di Indonesia.
"Jadi klaster Jakarta itu sangat mungkin muncul subklaster, dari 4 orang yang sekarang suspect ini di kelompok yang berbeda," jelas Yurianto.
Lebih lanjut, Yurianto mengatakan ada empat orang diduga melakukan kontak langsung dengan pasien kasus 1.
Baca: Virus Corona Jadi Lebih Jinak dan Gejala Semakin Ringan, Ini Penjelasannya
Namun, keempat orang tersebut juga melakukan kontak dengan kelompok lainnya di luar lokasi pasien kasus 1 tertular atau kelompok dansa.
Maka dari itu, pemerintah sedang membuat subklaster baru yang merupakan turunan dari kelompok yang kontak dengan pasien kasus 1 itu.
"Jadi dari kelompok dansa ini dia pulang, kemudian dia juga punya kelompok yang lain. Ini sedang kita lacak, mudah-mudahan bisa kita dapatkan semua," kata Yurianto.