Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

BUMD Milik Pemprov DKI Jual Masker Harga Selangit, YLKI: Ngawur Itu

"Kalau PD Pasar Jaya melakukan itu, lalu konsumen akan mencari harga yang wajar dari mana? Ngawur itu PD Pasar Jaya," tegas dia.

Yanuar Riezqi Yovanda
Ketua Harian YLKI Tulus Abadi 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan PD Pasar Jaya selaku BUMD DKI telah melakukan kesalahan fatal, karena menjual masker dengan harga tak wajar.

Diketahui BUMD DKI itu menjual masker per boks seharga Rp300 ribu yang tersedia digerai-gerai mereka. Menurut Tulus langkah PD Pasar Jaya yang mematok harga tinggi adalah tindakan ngawur. Gubernur Anies Baswedan sudah sepatutnya menegur BUMD DKI itu.

"Naik harga mungkin bisa tapi tentu yang rasional. Jangan ikut mencari keuntungan berlebih di tengah kepanikan masyarakat. Saya kira ini kesalahan total kalau PD Pasar Jaya menjual masker dengan harga yang mengikuti harga ugal-ugalan itu," kata Tulus saat dihubungi, Kamis (5/3/2020).

Baca: Tersangka Penimbun Masker di Jakarta Utara Jual Dagangannya Hingga Rp 200 Ribu Per Boks

Baca: Nggak Kalah dari Dul, Azriel Sudah Dinner Bareng Tiara Idol! Begini Respon Runner Up Idol Season X

"Kalau PD Pasar Jaya melakukan itu, lalu konsumen akan mencari harga yang wajar dari mana? Ngawur itu PD Pasar Jaya," tegas dia.

PD Pasar Jaya sendiri beralasan harga tinggi dipatok karena mereka mendapatkan ribuan boks masker itu bukan dari produsen atau pihak pertama. Sehingga kondisi ini membuat mereka menyesuaikan harga jual kembali.

Baca: 4 Kasus Penimbun Masker: Dilakukan Oknum PNS hingga Mahasiswi 19 Tahun, Ada yang Menimbun 1 Gudang

Namun Tulus tak dapat menerima alasan itu. Sebab, PD Pasar Jaya selaku perusahaan milik pemerintah semestinya bisa menjangkau para produsen masker.

Jika itu dilakukan dan selagi harga produksi masker tidak alami lonjakan, maka bisa dipastikan harga jual masker dari PD Pasar Jaya tidak akan naik terlalu signifikan.

Lebih lanjut, Tulus berharap Pemprov DKI busa menjual alat pelindung semisal masker dan cairan pembersih tangan (sanitizer) dengan harga wajar. Sebab cara itu jadi salah satu upaya meredam kepanikan di tengah masyarakat.

"Tapi untuk menenangkan warga, jual lah masker dengan harga wajar bukan ikut-ikutan begitu," ungkap dia.

Diketahui PD Pasar Jaya menyediakan 1.450 boks masker yang didistribusikan pada gerai-gerai mereka.

"Kalau sekarang kan isunya stok masker habis. Nah, kami sedang dalam upaya untuk bisa menghadirkan itu. Kurang lebih, kita sedang mengadakan 1.450 boks masker," kata Manajer Bidang Umum dan Humas PD Pasar Jaya Gatra Vagansa, Rabu (4/3/2020).

Tapi BUMD DKI ini membanderol harga satu boks masker merek Wellbest sebesar Rp300 ribu, dengan isi 50 lembar masker. Sedangkan harga eceran untuk satu masker dihargai Rp6.500.

Harga ini bukan harga normal. Karena biasanya masker merek Wellbest dibanderol kisaran Rp30 ribu. Artinya ada kenaikan 10 kali lipat dari harga normal.

Namun Gatra menjelaskan tingginya harga yang dibanderol Pemprov DKI lantaran pihaknya membeli bukan dari pihak pertama. Sehingga harga yang dijual ke konsumen PD Pasar Jaya menyesuaikan dengan harga beli awal.

"Kalau yang paling biasa yang warna hijau itu mungkin kurang lebih harganya cuma 30.000-an kalau nggak salah di Pramuka," ucap Gatra.

"Betul (harganya naik). Memang harga perolehannya sendiri saat ini naik," jelas dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved