Selasa, 7 Oktober 2025

Arab Saudi Tangguhkan Visa Umrah

Komentar Wapres Ma'ruf soal Biro Umrah Kena Dampak Kebijakan Arab Saudi

Adapun kebijakan dari Arab Saudi itu, dikatakan Ma'ruf, bersifat secara menyeluruh, meskipun dari Indonesia belum ada yang positif terkena virus coron

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
https://www.instagram.com/trtworld/
Ilustrasi jemaah umrah (Instagram.com/trtworld) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memahami dengan adanya kebijakan penangguhan jemaah umrah Indonesia masuk ke Arab Saudi karena virus corona, sejumlah biro haji dan umrah banyak yang merugi.

"Tentu dampaknya terhadap pengusaha-pengusaha, kepada biro-biro perjalanan, bahkan ada negara yang surplus sekarang minus. Itulah karena pengaruh virus corona," ujarnya di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2020).

Adapun kebijakan dari Arab Saudi itu, dikatakan Ma'ruf, bersifat secara menyeluruh, meskipun dari Indonesia belum ada yang positif terkena virus corona.

Baca: Aa Gym: Jemaah Umrah Tak Perlu Galau dan Resah, Tetap Luruskan Niat dan Ikhtiar

"Apakah nanti apakah  ada kebijakan itu kita lihat saja. Apakah ada pengecualian, kita belum memperoleh konfirmasi dari Saudi," lanjutnya.

Namun, Ma'ruf menegaskan semua pemerintah tetap berusaha untuk menegosiasikan sejumlah hal penting, seperti jemaah yang belum berangkat tetapi sudah memegang visa.

"Ya negosiasi itu terus dilakunkan tentu. Mereka mengusahakan, tetapi kewenangan ada di saudi. Itu kedaulatan mereka dan saya kira kita menghormatilah," pungkas Ma'ruf.

Terpisah, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri) mengatakan, potensi jemaah umrah yang tertunda keberangkatan akibat kebijakan sementara Arab Saudi mencapai 150ribu hingga 200ribu.

Baca: Sebelum Dibahas DPR Petakan Persoalan Omnibus Law Cipta Kerja

"Sekitar 150-200 ribu calon jamaah, yang saat ini kami masih mendata di Anggota (Amphuri)," kata Ketua Umum Amphuri Joko Asmoro saat dihubungi Tribun, Kamis (27/2/2020).
Sementara itu Dewan Penasihat Amphuri Mahfud Junaedi mengatakan, sejauh ini jemaah umrah mitra anggota Amphuri mengerti atas kondisi force majeure dan memahami kebijakan itu.
"Jemaah mengerti kita sampaikan apa adanya, ini kan force majeure memang kondisi dunia, bukan hanya untuk Indonesia tapi larangan berlaku untuk banyak negara dan jemaah paham. Jadi kalau mau minta kembalikan duit ya bisa selama belum dibelikan tiket," jelas dia.

Dari data Amphuri setiap tahunnya jemaah umrah asal Indonesia mencapai 1,1 juta jemaah.

Diketahui, Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menghentikan sementara waktu kegiatan umrah,  ziarah dan wisata ke Arab Saudi, sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona atau covid-19 di negara itu, pada Kamis (27/2).

Penangguhan masuk bagi jemaah warga negara asing berlaku untuk 22 negara, termasuk Indonesia.

Dilansir dari SPA, Kamis (27/2/2020), atas rekomendasi Kementerian Kesehatan, kegiatan umrah dihentikan sementara waktu bagi jamaah yang berasal dari negara China, Iran, Italia, Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Afghanistan, Irak, Filipina, Singapura, India.

Kemudian Lebanon, Suriah, Yaman, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Somalia, Vietnam atau negara lain yang akan menunjukkan lebih banyak kasus korona meningkat.

Pemerintah Saudi memastikan aturan tersebut bersifat sementara dan akan terus dievaluasi dengan otoritas terkait.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved