Senin, 6 Oktober 2025

KPAI Bentuk Dewan Etik Periksa Sitti Hikmawatty Terkait Pernyataan Perempuan Berenang Bisa Hamil

KPAI membentuk Dewan Etik untuk memeriksa dugaan pelanggaran etik atas pernyataan seorang komisionernya, Sitti Hikmawatty.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama
Ketua KPAI, Susanto 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membentuk Dewan Etik untuk memeriksa dugaan pelanggaran etik atas pernyataan seorang komisionernya, Sitti Hikmawatty.

Pernyataan Sitti Hikmawatty yang menyatakan perempuan bisa hamil karena berenang bersama pria di kolam renang memicu kontroversi di masyarakat.

Pembentukan Dewan Etik tersebut merupakan hasil pleno komisioner KPAI, Senin (24/2/2020) kemarin.

"Rapat pleno ini memutuskan membentuk Dewan Etik yang beranggotakan tiga tokoh," ujar Ketua KPAI Susanto di Kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020).

Baca: Ketua KPAI: Pernyataan Kontroversi Sitti Hikmawatty Mengganggu Secara Kelembagaan

Dewan Etik tersebut diisi mantan Hakim Mahkamah Konstitusi I Dewa Gede Palguna, mantan pimpinan Komnas HAM Stanley Adi Prasetyo, dan mantan Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ernanti Wahyurini.

Susanto mengatakan Dewan Etik ini diberikan waktu selama satu bulan untuk mendalami dugaan pelanggaran etik yang dilakukan Sitti Hikmawatty.

"Dewan etik ini akan melaksankaan tugas selama satu bulan dan dapat diperpanjang jika dipandang perlu. Tentu akan lihat kondisi proses tugas yang dilakukan," tutur Susanto.

Baca: Tuai Kontroversi, Ini 5 Fakta Sosok Sitti Hikmawatty Komisioner KPAI, Lulusan Bidang Gizi

Ia mengatakan KPAI bakal melaporkan proses pembentukan Dewan Etik kepada Presiden Joko Widodo dan pimpinan DPR RI.

Sebelumnya, Sitti menjelaskan kehamilan dapat terjadi pada perempuan jika berenang dengan kaum laki-laki.

Baca: KPAI Sebut Wanita Bisa Hamil Bila Berenang Bareng Pria, Alissa Wahid Heran dengan Seleksi Komisioner

Dia menyebut kehamilan yang berindikasi dari kolam renang ini sebagai contoh sentuhan fisik secara tak langsung.

"Pertemuan yang tidak langsung, misalnya, ada sebuah mediasi di kolam renang," ucap Sitti kepada TribunJakarta.com pada Jumat (21/2/2020) siang.

"Ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat, walaupun tidak terjadi penetrasi, tapi ada pria terangsang dan mengeluarkan sperma, dapat berindikasi hamil," sambung dia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved