Megawati dan Wakil Ketua DPRD DKI Kritik soal Formula E, Sandiaga Uno Beri Usulan Anies Baswedan
Rencana gelaran balapan mobil listrik Formula E di kawasan Monumen Nasional ( Monas), Jakarta, pada 6 Juni 2020 mendatang, mendapat berbagai kritikan.
"Dulu ketika Bung Karno dilengserkan, Bung Karno itu cari uang sendiri. Beliau bilang, saya masih ingat, karena saya dengar," jelas Megawati.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani mengatakan, masyarakat harus mengetahui semua perihal pembangunan Sirkuit untuk balapan Formula E di Monas.
Menurutnya, pembangunan tersebut menggunakan uang warga Jakarta.

Saat mengikuti rapat di Komisi E DPRD DKI, Zita berterima kasih atas penjelasan Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta, Profesor Mundardjito.
Sebab, Mundardjito mengaku memang tidak dilibatkan dan tidak menyetujui cagar budaya Monas dipakai untuk lintasan balap Formula E.
Baca: Ketua DPRD DKI Geram Hingga Gebrak Saat Bahas Rekomendasi Formula E, Ini Pemicunya
Baca: Polemik Surat Rekomendasi Formula E, Ketua DPRD DKI: Kadis Kebudayaan Belajar Dulu Deh
Diketahui, rekomendasi pembangunan sirkuit tersebut berdasarkan kajian dari Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta.
“Kalau TACB setuju ya enggak apa-apa bilang dapurnya, tapi ternyata dapurnya juga masih berantakan," katanya, dikutip dari Wartakotalive.com, Rabu (19/2/2020).
Sandiaga Uno
Sementara itu, Sandiaga Uno memberi usulan untuk Anies Baswedan, agar menggelar ajang balap yang lebih kecil skalanya.
Dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya @sandiuno, Rabu (19/2/2020), Sandiaga Uno terlihat berada di jalan raya Nagoya, Jepang.

Ia melihat kerumunan pengendara gokart yang tengah antre menunggu lampu lalu lintas.
Sandi akhirnya meminta Anies Baswedan untuk menggelar ajang serupa sebelum perlombaan Formula E.
Pernyataan Sandi tersebut, karena adanya sejumlah kritikan dalam perencanaan ajang balapan mobil listrik itu.
"Pak Gub, daripada ribut, sebelum Formula E, mending bikin kayak gitu tuh, keliling DKI," kata Sandi.