Kepala BPIP Akan Pakai Humas Untuk Hindari Pernyataan Kotroversial
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi berjanji akan berhenti berbicara kepada media.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi berjanji akan berhenti berbicara kepada media.
Hal tersebut dilakukannya setalah pernyataannya menuai kontroversi di masyarakat.
Awalnya, Yudian merespons sejumlah pernyataan anggota Komisi II DPR yang mempertanyakan alasan Yudian memberikan pernyataan kontroversi.
Sampai pada akhirnya, anggota fraksi PDIP Johan Budi meminta Yudian untuk berhenti bicara di depan media.
Baca: Kepala BPIP Sebut TikTok Bisa Jadi Media Untuk Sosialisasi Nilai-nilai Pancasila
"Jadi nanti, InsyaAllah seperti yang saya sampaikan, saya sudah mulai tidak bicara di depan publik seperti saran pada umumnya hari ini," kata Yudian saat Rapat Dengar Pendapat di Ruang Rapat Komisi II DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
"Tapi saya berjanji ke depan akan pakai humas. Kalau toh harus itu, pakai yang (ada) namanya, diedit dulu, ditulis, didraf, baru kita serahkan," ujarnya.
Yudian mengatakan dirinya akan menugaskan Humas untuk memberikan pernyataan yang berkaitan dengan Pancasila dan tugas-tugas BPIP.
Kata dia, hal itu guna menghindari ucapan kontroversial berkembang di tengah masyarakat.
Baca: Buntut Pernyataan yang Jadi Polemik, Johan Budi Sarankan Kepala BPIP Tak Lagi Bicara dengan Media
"Saya berjanji ini. Jadi tidak akan ada lagi nanti kontroversi saya sebagai pribadi, yang itu atas nama BPIP," ujarnya.
Sebelumnya, pada rapat itu, Johan Budi menyarankan Kepala BPIP Yudian Wahyudi agar tak lagi bicara kepada awak media buntut dari pernyataan agama adalah musuh terbesar Pancasila.
"Saya menyarankan Pak Yudian fokus saja kepada tugas Kepala BPIP dan tidak lagi bicara dengan media. Karena kalau bicara dengan media, lebih banyak mudharatnya Pak," ujar Johan kepada Yudian, Selasa (18/2/2020).
Johan mengimbau agar Yudian menyerahkan tugas berbicara ke media melalui perwakilannya atau melalui Humas BPIP.
Politikus PDI Perjuangan tersebut beralasan untuk berbicara dengan awak media harus lebih memahami masalah konteks. Johan kemudian menyebut nama Romo Benny sebagai salah satu anggota BPIP yang kerap dan terbiasa berbicara ke awak media.
"Karena itu lebih baik bapak menyerahkan statement dan lain sebagainya itu kepada mungkin ada humasnya ya. Ada juru bicara lah Pak," kata Johan.