Mahfud MD Bakal Pelajari Data Tapol Papua yang Diserahkan BEM UI
Dokumen tersebut diserahkan kepada Mahfud di sela-sela saat dirinya menjadi pembicara Bincang Seru di Universitas Indonesia.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD bakal mempelajari dokumen berisi dokumen data tahanan politik Papua dan korban sipil tewas di Nduga, Papua yang diterima dari pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
Dokumen tersebut diserahkan kepada Mahfud di sela-sela saat dirinya menjadi pembicara Bincang Seru di Universitas Indonesia.
"Saya terima, nanti saya pelajari. Jadi tidak ada masalah kalau itu," ujar Mahfud di Balai Purnomo Prawiro, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (17/2/2020).
Mahfud menyebut data tersebut telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dirinya mengatakan data tersebut kemungkinan diberikan saat kunjungan Jokowi ke Australia.
"Nah katanya itu sudah disampaikan ke presiden. Kemungkinan iya (di Australia)," ucap Mahfud.
Baca: Mahfud MD Terima Data Tapol Papua dari BEM-UI
Baca: Senjata Api Diduga Hilang Dicuri dari Lokasi Helikopter Jatuh, Ini Imbauan Kapolda Papua
Diberitakan sebelumnya, aktivis HAM Veronica Koman dan sekelompok aktivis mengaku menyerahkan data berisi nama 57 tahanan politik serta 243 korban sipil yang tewas di Nduga, Papua, sejak Desember 2018 kepada Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, dokumen itu diserahkan saat Jokowi berkunjung ke Canberra, Australia, Senin (10/2/2020).
"Tim kami di Canberra telah berhasil menyerahkan dokumen-dokumen ini langsung kepada Presiden Jokowi. Dokumen ini memuat nama dan lokasi 57 tahanan politik Papua yang dikenakan pasal makar, yang saat ini sedang ditahan di tujuh kota di Indonesia," ujar Veronica melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (11/2/2020).