Minggu, 5 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Cerita Lurah Pelalawan dan Sopir Ambulan Tentang Penyergapan Teroris Asal Jambi di Teluk Mundur Riau

Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati seorang terduga teroris di Desa Tolam, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (6/2/2020) sore.

Penulis: Adi Suhendi
PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA
Ilustrasi densus 88. 

Kapal kayu itu disiagakan di dermaga dekat Istana Sayap Pelalawan.

Lukman langsung menuju dermaga tersebut dan melihat ada pompong lain yang ditambahkan, milik Babhinkamtibmas yang ukurannya lebih kecil.

Baca: Viral Curhat Ratu Keraton Agung Sejagat, Sebut Gubernur Jateng & Dianggap Seperti Teroris

Menghilangkan rasa penasarannya ia bertanya ke Kapolsek Pelalawan tujuan pompong tersebut.

Polisi menjawab untuk memantau lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dari Sungai Kampar, seiring dengan semakin bertambahnya jumlah polisi yang berdatangan.

"Ada juga kawan-kawan intel itu yang mengaku mau memancing ke sungai, tapi dalam hati saya kok enggak bawa pancing. Masih tanda tanya bagi saya," tambah Lukman.

Rasa penasarannya semakin bertambah kita diminta tolong kembali untuk menyiapkan ambulance.

Lantas ia menghubungi pihak Puskesmas dan mengirim satu unit ambulance ke dermaga Istana Sayap.

Meski masih penasaran ia meninggalkan para polisi tetap di dermaga dan kembali ke kantor.

"Informasinya ditembak di tengah sungai itu," katanya.

Pengakuan sopir ambulans pembawa jenazah terduga teroris

Sopir ambulance Puskesmas Pelalawan, Nurul Ihsan (35), mengaku bila dirinya bersama satu rekannya yang mengangkut jenazah terduga teroris dari Kelurahan Pelalawan ke rumah sakit Bhayangkara Pekanbaru.

"Kami sopir berdua, kebetulan saat itu teman saya yang menyupir, saya di samping sampai ke Pekanbaru," kata Nurul Ihsan kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (7/2/2020)

Nurul Ihsan mengaku, ia bersama rekannya diperintahkan pihak Puskesmas membawa mobil ambulan ke dermaga dekat dengan Istana Sayap.

Meskipun tidak mengetahui ingin membawa orang sakit atau jenazah bahkan identitasnya juga disembunyikan, Nurul tetap menunggu di dermaga sekitar pukul 15.00 wib.

Baca: Komisi VIII DPR: Sikap Jokowi Tegas, Tidak Ada Toleransi Terhadap Terorisme

Ia melihat banyak polisi di sekitar dermaga menggunakan helm, rompi, dan sejata lengkap.

Melihat setuasi agak genting seperti itu, Nurul bersama rekannya hanya diam menunggu tanpa banyak tanya maupun berbicara.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved