Selasa, 7 Oktober 2025

Saat Tes Seleksi CPNS 2020, Ibu Hamil 7 Bulan Kontraksi hingga Melahirkan Bayi Laki-laki

Seorang ibu hamil 7 bulan mengalami kontraksi saat akan menjalani tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2020.

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Instagram/bkpsdm_pesawaran
Yesti Yulianti (26), seorang ibu hamil yang mengalami kontraksi saat menjalani tes seleksi CPNS 2020 di Kampus Institut Teknoloi Sumatera (Itera), Lampung, Selasa (4/2/2020). Yesti mengikuti tes seleksi CPNS untuk formasi Ahli I Guru Bimbingan Konseling di Pembkab Pesawaran. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu hamil 7 bulan mengalami kontraksi saat akan menjalani tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2020.

Peristiwa ini terjadi di titik lokasi SKD CPNS Pemerintah Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung pada Selasa (4/2/2020).

Adapun kabar dari peristiwa tersebut beredar di sosial media WhatsApp dan Instagram.

Adapun akun Instagram @bkpsdm_pesawaran mengunggah video detik-detik penanganan ibu hamil yang mengalami kontraksi saat tes CPNS 2020.

Ibu Hamil 7 Bulan Kontraksi saat Tes Seleksi CPNS 2020
Penanganan ibu hamil yang alami kontraksi pada saat akan tes SKD CPNS Pemkab Pesawaran 2020  di Kampus Institut Teknoloi Sumatera (Itera), Lampung, Selasa (4/2/2020).

Ibu hamil tersebut langsung dilarikan menuju rumah sakit terdekat untuk dilakukan penanganan kelahiran.

"Tolong petugas security Itera dibukakan akses untuk mobil ambulans. Tolong petugas keamanan Itera sampai dengan pintu depan dibukakan akses untuk mobil ambulans Pesawaran,"

"Tolong security Itera koordinasi ke pintu depan untuk membukakan akses ambulans Kabupaten Pesawaran. Terima kasih," terdengar suara pemberitahuan informasi dari rekaman video yang diunggah Instagram TV akun tersebut.

Baca: Jiwasraya Di-reject dari Holding BUMN Asuransi karena Inves di Saham Gorengan

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas BKN, Paryono membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Paryono mengatakan panitia di titik lokasi tersebut telah menyediakan tenaga medis untuk menangani peristiwa-peristiwa yang tidak terduga seperti kejadian ibu hamil tersebut.

"Jika bisa ditangani di titik lokasi, akan ditangani, tapi kalau yang tidak bisa akan dirujuk ke RS atau Puskesmas," ungkap Paryono, dilansir Kompas.com, Selasa (4/2/2020).

Lebih lanjut, Paryono mengatakan panitia sebelumnya sudah menyediakan tenaga medis untuk cek kesehatan atau pemeriksaan terhadap peserta CPNS 2020 di lokasi.

"Kita sediakan tenaga medis, yang mau periksa kesehatan diperbolehkan. Akan tetapi, kalo terkait dengan yang hamil, yang bersangkutan sendiri yang bisa mengukur apakah mampu atau tidak," kata Paryono.

Dalam peristiwa ini, Paryono juga menegaskan soal dispensasi khusus kepada peserta CPNS tersebut.

Ia mengatakan bahwa seluruh peserta yang tidak dapat mengikuti ujian tetap dinyatakan gugur dalam tes.

"Jika tidak ikut ujian, berarti peserta itu gugur," pungkasnya.

Yesti Yulianti (26), Iibu Hamil yang Alami Kontraksi Saat Tes CPNS 2020
Yesti Yulianti (26), seorang ibu hamil yang mengalami kontraksi saat menjalani tes seleksi CPNS 2020 di Kampus Institut Teknoloi Sumatera (Itera), Lampung, Selasa (4/2/2020). Yesti mengikuti tes seleksi CPNS untuk formasi Ahli I Guru Bimbingan Konseling di Pembkab Pesawaran.

Sementara di sisi lain, ibu hamil yang bernama Yesti Yulianti (26) tidak mempermasalahkan gagalnya dari ujian CPNS tersebut.

“Alhamdulillah, (CPNS) masih ada tahun depan. Kalau melahirkan ini kan enggak bisa ditunda. Alhamdulillah dimudahkan persalinannya kemarin,” kata Yesti di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Betik Hati, Bandar Lampung, dilansir Kompas.com, Rabu (5/2/2020).

Diketahui Yesti mengikuti tes seleksi CPNS untuk formasi Ahli I Guru Bimbingan Konseling di Pembkab Pesawaran.

Ia mengikuti ujian CPNS pada Selasa pagi (4/2/2020) di Kampus Institut Teknoloi Sumatera (Itera), Lampung.

Yesti mengatakan bahwa rasa sakit semakin menjadi saat ia masuk ke ruang ujian pada pukul 8.00 WIB.

“Masih menunggu yang lain masuk, tapi perut saya tambah sakit,” katanya.

Yesti mengaku pada malam harinya sempat merasakan sakit dan sedikit kontraksi.

Namun, ia menduga hal itu hanyalah kontraksi palsu.

Sebab, ia berkaca pada pengalaman saat mengandung anak pertama.

“Dulu waktu lahiran abangnya, juga kontraksi malam-malam. Tapi ternyata baru lahiran sekitar seminggu kemudian. Makanya saya pikir, (kehamilan) yang ini juga sama,” kata Yesti.

Adapun Yesti mengatakan sebelumnya dokter mengatakan Hari Perkiraan Lahir (HPL) anak keduanya akan berlangsung akhir Februari.

Baca: Maafkan Pelaku Penghinaan, Risma Tegaskan Sesama Manusia Harus Saling Memaafkan

Baca: Sambil Menangis Nikita Ceritakan Detik-detik saat Dipenjara : Hampir Mau Mati

Saat mengeluh merasakan kontraksi akan melahirkan, Yesti pun segera ditangani petugas dan kemudian dibawa dengan mobil ambulans yang disiapkan Pemkab Pesawaran.

Yesti akhirnya dilarikan menuju Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Betik Hati.

Menurut seorang bidan yang menemaninya, Yesti mengatakan air ketuban kandungan Yesti sudah pecah dan mengeluarkan darah.

Sesampainya di rumah sakit, Yesti langsung dibawa ke UGD dan selang 15 menit Yesti melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki.

Anak kedua Yesti itu pun berbobot 2,7 kilogram dan panjang 45 sentimenter.

Yesti mengatakan bahwa proses persalinannya pun berjalan dengan lancar, cepat, dan mudah.

Ia pun bersyukur banyak yang telah menolongnya.

(Tribunnews.com/Nidaul Urwatul Wutsqa) (Kompas.com/Tri Purna Jaya/Fadhrotul Mukaromah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved