Virus Corona
Mahasiswa di Wuhan: Kami Menunggu Kepastian Pulang ke Tanah Air
Ia mengatakan, di kampusnya ada 23 mahasiswa Indonesia yang kini tinggal di asrama universitas dan dalam keadaan sehat dan aman.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mahasiswa Indonesia di Wuhan masih menunggu kepastian adanya arahan pulang ke tanah air.
Muhammad Aris Ichwanto (29), mahasiswa S3 jurusan principal of education di Central China Normal University menuturkan, beraktivitas di wilayah dengan sumber virus cukup membuat khawatir keluarga di Indonesia.
Ia mengatakan, di kampusnya ada 23 mahasiswa Indonesia yang kini tinggal di asrama universitas dan dalam keadaan sehat dan aman.
Pemerintah China dan pihak kampus sangat aktif dalam melakukan langkah-langkah preventif wabah virus corona.
Baca: Pemerintah Optimalkan Komunikasi KBRI dengan WNI di China
"Kalau dari keluarga namanya khawatir ya pasti ada. Apakah kami trauma ya tidak, ini sudah takdir kami di sini. Alhamdulillah teman-teman di sini tidak ada masalah, karena pemerintah China dan kampus sangat aktif. Kami menunggu arahan selanjutnya bagaimana prosedur dan arahan pihak terkait untuk evakuasi itu," kata Aris saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (29/1/2020).
Sampai saat ini, ia mengatakan ketersediaan logistik untuk para mahasiswa masih tercukupi untuk 3-5 hari ke depan.
KBRI Beijing menurut Aris, sangat aktif berkomunikasi dengan semua WNI yang berada di Wuhan.
Aris menuturkan, pengiriman logistik fisik seperti beras dan buah-buahan memang menemui kesulitan, lantaran lock down yang dilakukan oleh otoritas setempat, sejak 23/1.
Sebagai jalan keluar, KBRI memutuskan mengirimkan logistik berupa uang tunai kepada mahasiswa untuk dibelanjakan kebutuhan sehari-hari.
Baca: Negara Lain Evakuasi Warganya dari Tiongkok, Kemenlu Enggan Membanding-bandingkan
"Teman-teman bisa belanja kebutuhan sendiri, karena KBRI melihat bagaimana pasar atau tempat cukup dekat. Jadi kami diberikan uang, sudah belanja semua. Untuk 3 sampai 5 hari logistik mencukupi tapi kita enggak tau setelah ini. Kalau ada apa-apa bisa langsung menghubungi KBRI," ungkap mahasiswa yang telah berada di China sejak 2012 itu.
Diketahui Pemerintah Indonesia masih mematangkan upaya evakuasi bagi 234 WNI di Provinsi Hubei, China.
Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah meminta agar publik memaklumi proses pematangan terkait evakuasi di Wuhan.
"Kita tidak berbicara mengenai hambatan sebenarnya, kita mematangkan proses evakuasi. Seperti yang saya sampaikan tadi, Kemenlu bekerja sama dengan kementerian dan lembaga untuk terus mematangkan proses evakuasi,"
Baca: Cerita Mahasiswa Indonesia di Wuhan, Harus Kenakan Masker dan Setiap Hari Wajib Lapor Suhu Badan
"Kesiapan di Jakarta kita matangkan , demikian juga di Hubei. Ada titik-titik distribusi bantuan melalui transfer ya dgn semikian kita juga membayangkan ada sebaran warga kita yang cukup banyak, tidak terfokus satu kota, tapi kita terus mencoba mengclearkan proses yang akan mendukung evakuasi nanti," ujarnya di kantor Kemenlu, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020).
Adapu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat ini secara khusus meminta Duta Besar Indonesia di Tiongkok untuk menyampaikan pesan secara intensif dengan otoritas di Tiongkok.
"Saya tidak mau mendahului ya seberapa dekat atau jauh. semua disiapkan dan mudah-mudahan (evakuasi) dalam waktu relatif dekat," kata Faizasyah.