Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Respons Kekhawatiran Indonesia soal Virus Corona, Jokowi: Pengawasan Semua Bandara Sudah Dilakukan

Presiden Jokowi memastikan pengawasan di semua bandara Indonesia yang melayani penerbangan dari dan ke China sudah dilakukan.

Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
Instagram/jokowi
Presiden Jokowi 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) memastikan pengawasan di semua bandara Indonesia yang melayani penerbangan dari dan ke China sudah dilakukan.

Pihak terkait saat ini terus memantau dan mencegah masuknya virus corona ke Indonesia.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi di Kantor PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur.

"Pengawasan di semua bandara kita terutama yang berhubungan dengan flight dari dan ke Tiongkok sudah kita lakukan," kata Jokowi, Senin (27/1/2020), diberitakan Tribunnews.com.

Menurutnya, pencegahan virus corona bukan hal yang bisa dilakukan dengan mudah.

Jokowi menyebut, ini sulit karena masa inkubasi dimana suhu badan penderita virus corona dalam keadaan normal.

"Sekali lagi, ini bukan sesuatu yang mudah karena pada masa inkubasi itu panas kadang-kadang tidak bisa terdeteksi dengan scanner yang kita miliki, semua negara juga mengalami hal yang sama," jelas Jokowi.

Sehingga, Jokowi mengimbau pada semua masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati.

Namun, ia meminta masyarakat tidak khawatir terkait pemberitaan penyebaran virus corona tersebut.

"Saya kira sudah saya sampaikan berkali-kali, yang paling penting kita waspada, yang paling penting kita hati-hati," imbuh Jokowi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020). (Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com)

Larangan Penerbangan dari Menhub

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, Kementerian Perhubungan telah melakukan larangan penerbangan dari dan menuju Wuhan, China.

Alasannya, saat ini Kota Wuhan menjadi lokasi wabah virus corona pertama kali muncul.

Langkah Budi Karya Sumadi dinilai tepat untuk mencegah masuknya virus corona yang menyebabkan pneumonia atau radang paru-paru akut di Indonesia.

"Kalau di Wuhan sudah clear tak ada penerbangan dari dan ke Wuhan. Jadi kemarin Lion Air sempat akan mengembalikan penumpang, tapi di sana sudah close," kata Budi Karya, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (26/1/2020).

"Jadi (penerbangan) yang kembali sudah kosong, clear tidak ada lagi penerbangan ke Wuhan darimanapun di Indonesia," lanjutnya.

Budi menyampaikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri terkait masuknya wisatawan asal China ke Sumatera Barat, Minggu (26/1/2020).

Menhub meminta operator bandara dan kantor kesehatan pelabuhan (KKP) terus melalukan pengawasan ketat terhadap setiap penumpang angkutan udara yang masuk ke Indonesia.

"Kita akan bahas dengan Kemenkes, Kemenlu terhadap perkembangan yang ada di sana," ujarnya.

"Di satu sisi kita lakukan suatu kegiatan yang preventif untuk menangkal jangan sampai terjadi perpindahan virus ke Indonesia," jelas Budi Karya Sumadi.

Menhub Budi Karya Sumadi
Menhub Budi Karya Sumadi (TRIBUNNEWS/RIA ANASTASIA)

Ombudsman Larangan China Masuk ke Indonesia

Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Laode Ida meminta pemerintah mengeluarkan larangan masuknya pekerja asal China ke Indonesia.

Laode juga meminta larangan serupa diberikan kepada wisatawan China ke Indonesia.

"Sehubungan dengan munculnya virus Corona, maka pemerintah Indonesia seharusnya segera mengeluarkan larangan masuknya pekerja asal China, bahkan wisatawan (asal) China ke Indonesia," ujar Laode Ida, dikutip dari Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Lalu, ia meminta adanya pendataan kepada pekerja asal China yang saat ini tengah berada di Indonesia.

Laode pun menyarankan ada pemeriksaan secara khsusus terhadap para pekerja itu.

"Untuk memastikan mereka (pekerja asal China) terbebas dari virus mematikan tersebut," jelasnya.

Menurutnya, persebaran virus ini menjadi persoalan serius yang harus diperhatikan pemerintah.

"Agar warga Indonesia terhindar dari virus corona, perlindungan terhadap nyawa warga negara Indonesia adalah jauh lebih utama ketimbang membebaskan pekerja asal China atas nama Investasi," tegasnya.

"Virus ini sudah terbukti bersumber dari China, dan pemerintah Indonesia memiliki kewajiban untuk melindungi warganya dari bahaya kontaminasi dari virus yang kemungkinan dibawa oleh para pekerja atau para wisatawan China," lanjut Laode.

Laode pun mengingatkan, pekerja asal China dengan kategori buruh kasar setiap hari masuk ke Indonesia.

Ia menyebut, contohnya di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

"Hingga hari ini yang (masuk) melalui Cengakreng ke Kendari, setiap hari ada dua pesawat (Batik Air pukul 03.00 WIB dan Lion Air pukul 06.00 WIB) dengan penumpang lebih dari 70 persen adalah para buruh asal China, " jelasnya.

Pada 2018 lalu Ombudsman sudah melakukan investigasi ke sejumlah daerah dan menemukan fakta bahwa pekerja asal China umumnya pekerja di smelter-smelter Penanaman Modal Asing (PMA) asal China.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Fransiskus Adhiyuda Prasetia/Ria Anatasia) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved