Ketum PBNU Ajak Pemerintah Malaysia Perkokoh Islam Nusantara
Kata Said, Islam Nusantara bisa dijadikan dasar dan solusi bagi umat Islam menyikapi permasalahan di dunia ini yang semakin rumit.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengajak pemerintah Malaysia untuk memperkokoh Islam Nusantara.
Kata Said, Islam Nusantara bisa dijadikan dasar dan solusi bagi umat Islam menyikapi permasalahan di dunia ini yang semakin rumit.
Islam Nusantara yang dimaksud Said Aqil adalah menyatukan antara nilai-nilai budaya dengan nilai-nilai keagamaan.
Baca: Indonesia-Malaysia Harus Punya Pandangan yang Sama Sikapi Kelompok Abu Sayyaf
Hal itu dikatakannya dalam diskusi bertajuk "Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia - Malaysia" di Aula Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1/2020).
"Saya punya ide Pak Datuk (Mohammad Sabu) yang saya lemparkan tahun 2015 mari kita memperkokoh Islam Nusantara, bukan mazhab, bukan sekte, bukan aliran baru tetapi tipologi umat Islam di Nusantara ini, Indonesia, Malaysia Brunei dan seterusnya. Islam yang menyatu dengan budaya," katanya.
Baca: Yenny Wahid Prakarsai Pertemuan Menhan Malaysia dengan PBNU dan Menkopolhukam
Kemudian Said menceritakan sejarah Islam Nusantara.
Ia mengatakan istilah Islam Nusantara merujuk kepada cara penyebaran agama Islam di Indonesia tanpa konflik peperangan.
Lantas, ia membandingkannya dengan kondisi yang terjadi di Timur Tengah saat ini di mana dunia Arab terus dilanda konflik yang berkepanjangan.
"Bukan hanya menyatu, budaya kita jadikan infrastruktur agama, jadi agama kita bangun di atas pondasi kultur atau budaya. Budaya jadi pondasi agama, itu untuk menanggapi situasi sekarang terutama di Middle East (Timur Tengah) yang kita tahu semuanya kalau dihitung sudah 1,5 juta nyawa hilang di Mesir, Libya, Irak, Sudan, Suriah, Yaman dan seterusnya," ujarnya.
Selain Said Aqil, turut menjadi pembicara dalam diskusi tersebut yakni Menkopolhukam Mahfud MD dan Menteri Pertahanan Malaysia Mohammad Sabu.