Heboh Keraton Agung Sejagat hingga Sunda Empire, Fadli Zon Sebut Soal Politik Identitas Perlawanan
Kemunculan kerajaan-kerajaan buatan masyarakat baru-baru ini membuat heboh, dari mulai Keraton Agung Sejagat hingga Sunda Empire.
Dilansir dari TribunJabar.id, Totok Santoso Hadiningrat, yang mengklaim dirinya sebagai raja di Keraton Agung Sejagat diduga terlibat dalam Sunda Empire.

Kelompok ini mucul di media sosial tak lama setelah Keraton Agung Sejagat diamankan.
Foto-foto kegiatan Sunda Empire pertama kali muncul di akun Facebook milik Renny Khairani Miller, yang diduga salah satu anggota Sunda Empire.
Dalam unggahannya, Reny tampak mengenakan seragam layaknya angkatan militer lengkap dengan baret berwarna biru di kepala.
Tak sendiri, ia bersama ratusan orang tampak mengenakan seragam yang sama dan mengikuti sebuah kegiatan. Pada foto yang diunggah pada 9 Juli 2019 itu, terlihat spanduk bertuliskan Sunda Empire-Earth Empire.
Klaim Sunda Empire dan Kerajaan Agung Sejagat juga hampir sama, yakni menyebut bila pemerintahan dunia akan segera berakhir.

Sunda Empire memprediksi pemerintahan dunia akan berakhir pada 15 Agustus 2020. Setelah itu, kehidupan masyarakat dunia akan menjadi lebih baik dan sejahtera.
Publik juga dihebohkan oleh munculnya kerajaan serupa Keraton Agung Sejagat di wilayah Klaten Jawa Tengah.
Polisi telah menemukan kerajaan dengan nama yang sama di Klaten jawa Tengah.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana menyebut, tiga orang telah diperiksa terkait keberadaan Keraton Agung Sejagat di Klaten.
Dilansir TribunSolo.com, tiga orang tersebut yakni dua wanita dan satu pria, ketiganya tidak ditahan dan hanya dimintai keterangan.
Tiga orang tersebut merupakan pengikut Keraton Agung Sejagat, dan telah diperiksa oleh Satreskrim Polsek Prambanan, Klaten, Kamis (16/1/2020).
Tak sampai di situ publik kembali dihebohkan dengan kemunculan adanya keraton baru lainnya.

Yakni di Kabupaten Blora terdapat keraton bernama Keraton Djipang, yang terletak di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.
Keraton Djipang dipimpin raja bernama PRA Barik Barliyan Surowiyoto, sudah berdiri sejak 2014 lalu.
Namun rupanya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut, keraton tersebut Dorientasinya untuk pariwisata.
"Itu beda dengan yang di Purworejo (Keraton Agung Sejagat)," terangnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)