Minggu, 5 Oktober 2025

Putri Gus Dur Kecam Yel Pramuka Berbau SARA di Yogyakarta

Yenny Wahid mengecam yel-yel berbau SARA yang diduga diajarkan pembina Pramuka di sebuah sekolah di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Putri Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, Yenny Wahid, di kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Kamis (16/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yenny Wahid mengecam yel-yel berbau SARA yang diduga diajarkan pembina Pramuka di sebuah sekolah di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut menilai tindakan semacam itu akan menciptakan sekat-sekat di masyarakat.

"Ya saya bukan hanya menyesalkan, tapi juga mengecam kalau ada tepuk-tepuk semacam itu," kata Yenny Wahid di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020).

Baca: PKS Akan Lobi Fraksi Lain di DPR RI Untuk Bentuk Pansus Angket Jiwasraya

Menurutnya adanya yel-yel berbau SARA akan membuat perpecahan di tengah masyarakat dan membuat sikap eksklusif.

"Orang yang berbeda dengan kita akan diperlakukan berbeda. Jadi tidak ada kesetaraan lagi di antara masyarakat. Padahal konstiusi kita jelas menjamin kesataraan hak apapun latar belakang ras, suku, ekonomi, dan sebagainya," kata Yenny Wahid.

Baca: Luka Parah, Anggota Geng yang Tawuran di Grogol Petamburan Kondisinya Masih Kritis

Diberitakan sebelumnya, SD Negeri Timuran, Kota Yogyakarta menjadi sorotan.

Hal tersebut seiring munculnya yel-yel yang dinilai berbau SARA diajarkan kepada siswa-siswinya.

Saat mendengar yel-yel tersebut, satu di antara orang tua murid yang mendengar protes.

Kronologinya, orang tua murid berinisial K itu sedang menunggu anaknya pulang sekolah.

Awalnya aemuanya berjalan normal.

Sebelum pulang, semua anak ikut bernyanyi-nyanyi.

Setelahnya, ada seorang pembina Pramuka yang masuk.

Baca: Sidang Kasus Lutfi Alfiandi Gaduh, Hakim: Ini Bukan Pertunjukan

Lantas ia mengajak anak-anak bertepuk tangan dan diakhiri bernyanyi yel-yel.

Orang tua K pun merasa kaget karena dalam nyanyian yel-yel itu ada hal berbau SARA.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved