Fadli Zon Kunjungi Makam dan Museum Imam Bukhari di Uzbekistan, Singgung Jasa Bung Karno
Fadli Zon mengunjungi museum dan makam Imam Bukhari yang terletak di Uzbekistan. Diketahui, ada peran Soekarno dalam pemugaran makam tersebut.
TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPR RI Fadli Zon mengunjungi museum dan makam Imam Bukhari yang terletak di Uzbekistan.
Hal itu diketahui dari unggahan di Twitter pribadinya, @fadlizon, Selasa (24/12/2019).
Fadli Zon tampak mengenakan jaket tebal berwarna hitam.
Selain itu, politisi Partai Gerindra tersebut juga mengenakan syal serta penutup kepala berwarna cokelat.
Sementara itu, ia mengenakan celana panjang warna krem.
"Ziarah ke tempat kelahiran dan museum Imam Bukhari di Bukhara, Uzbekistan," tulisnya.
Singgung Jasa Soekarno
Fadli Zon kemudian juga mengunjungi makam Imam Bukhari.
Dalam momen tersebut, Fadli Zon membagikan dua buah foto.
Fadli Zon lantas juga menuliskan tentang jasa Bung Karno dalam unggahan foto tersebut.
"Ziarah ke Makam Imam Bukhari di Samarkand, Uzbekistan. Makam ini dipugar dan diperbaiki krn jasa Bung Karno ketika datang ke Samarkand th 1956," ujarnya.
Sejarah Peran Soekarno terhadap Makam Imam Bukhari
Di kalangan umat Islam, Imam Bukhari merupakan ulama besar yang juga ahli hadis.
Dilansir Warta Kota, Soekarno berperan dalam pemugaran makam besar Imam Bukhari.
Soekarno disebut meminta Presiden Uni Soviet saat itu untuk memugar makam Imam Bukhari.
Seperti diketahui, Uni Soviet (sebelum pecah menjadi Rusia seperti sekarang) memiliki wilayah yang sangat luas.
Uni Soviet dengan ideologi komunis menguasai sejumlah negara bagian, termasuk Uzbekistan tempat makam Imam Bukhari berada.
Diketahui, Uzbekistan adalah negara bagian Uni Soviet yang mayoritas penduduknya bergama Islam.
Pada 31 Agustus 1991, mereka menyatakan merdeka dan memisahkan diri dari Uni Soviet.
Negara Uni Soviet mulai pecah dan menjadi sejumlah negara setelah Presiden Mikhail Gorbachev memberlakukan kebijakan Glasnost (keterbukaan) tahun 1980-an.
Awal tahun 1960-an, Presiden Uni Soviet Nikita Khrushchev mengundang Soekarno untuk berkunjung ke negara tersebut.
Namun, Soekarno hanya mau berkunjung ke Uni Soviet apabila negara tersebut mencari makam Imam Bukhari.
Setelah itu, Soekarno meminta Presiden Uni Soviet Nikita Khrushchev merenovasi atau merawat makam Imam Bukhari itu.

Disampaikan Mahfud MD
Sementara itu, Mahfud MD pernah juga menyampaikan mengenai peran Soekarno dalam penemuan dan pemugaran makam Imam Bukhari.
Hal itu disampaikan pria yang saat ini menjabat sebagai Menko Polhukam, 29 Juli 2019 lalu.
"Tepatnya di Uzbekistan, dulu bagian dari Uni Soviet. Ditemukan dan dirawatnya makam Imam Buchory dijadikan syarat kunjungan ke Uni Soviet oleh Bung Karno ketika pada 1960-an," ujar Mahfud MD di akun Twitter-nya.
Diketahui, saat itu Mahfud MD bersama Sultan Hamengku Buwono X dan rombongan tengah berkunjung ke Moskow, Rusia, dan berencana mengunjungi makam Imam Bukhari tersebut.
Pendapat Muazin
Sementara itu, muazin Masjid Imam Bukhari, Israil, kondisi makam Imam Bukhari tidak terawat menjelang kedatangan Bung Karno.
Dilansir Tribunnews.com, pemerintah Soviet akhirnya membersihkan dan memugar makam tersebut untuk menyambut kedatangan Soekarno.
Penghormatan Soekarno terhadap Imam Bukhari dilakukannya dengan cara melepas sepatu dan berjalan merangkak dari pintu depan menuju makam ketika turun dari mobil yang mengantarnya.
“Presiden Soekarno merangkak menuju makam lalu memanjatkan doa dan dilanjutkan salat serta membaca Alquran,” terang Israil.

Untuk diketahui, berangkatnya Fadli Zon ke Uzbekistan untuk memenuhi undangan dari Pemerintah Uzbekistan.
Dikutip dari Twitter DPR RI, Fadli Zon diundang untuk menjadi Tim Observer Pemilu Legislatif di Uzbekistan, Minggu (22/12/2019) lalu.
"Delegasi DPR RI yang dipimpin Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI @fadlizon berkunjung ke Uzbekistan
untuk memenuhi undangan dari Pemerintah Uzbekistan untuk menjadi Tim Observer Pemilu Legislatif di Uzbekistan, Minggu, 22 Desember 2019.
#DiplomasiDPR #MuhibahDPR," tulisnya.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Wartakotalive/Suprapto)