Diduga Diterkam Harimau, Sebab Tewasnya Warga Lahat yang Tubuhnya Terpisah Masih Belum Dipastikan
Seorang warga Kabupaten Lahat ditemukan tak bernyawa dan tubuh terpisah diduga diterkam harimau, belum diketahui penyebab kematiannya.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, ditemukan tak bernyawa dengan tubuh terpisah, kepala tak utuh, dan bagian tubuh lainnya yang hilang.
Korban bernama Asfani alias Aswadi (56) itu ditemukan oleh warga pada Minggu (22/12/2019).
Korban merupakan warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Dilansir dari Palembang.tribunnews.com, korban meninggal dunia diduga akibat diterkam oleh harimau.
Asfani sehari-hari bekerja di kebun kopi dan kebun durian miliknya.
Diduga Tewas Akibat Serangan Harimau
Menurut penuturan adik iparnya, Asfani ditemukan tewas akibat serangan harimau.
Baca: 6 Fakta Tewasnya Asfani Diserang Harimau, Organ Tubuh Tak Lengkap hingga Kuburan Dibongkar Kembali
Kejadian penyerangan tersebut berlangsung di kebun kopi, di kawasan hutan yang berjarak 30 kilo dari desanya.
Menurutnya, saat ditemukan, korban hanya tinggal kerangka saja.
Adik ipar Asfani yang bernama Rahmat itu mengatakan, Tubuh Asfani ditemukan terpisah-pisah.
"Kemudian berjarak sekitar 40 meter ditemukan tangan dan dari situ atau sekitar 50 meter ditemukan kerangka kepala," ujarnya.
Rahmat yakin kakak iparnya itu diduga kuat diterkam harimau, karena melihat tapak harimau.
Ia mengatakan, menemukan Asfani karena mengikuti jejak kaki harimau itu.

Sebelum Diduga Diterkam Harimau
Rahmat menyampaikan, sebelum diterkam Harimau, korban tengah menunggu di kebun durian miliknya.
Ia mengatakan, Asfani sudah berada di kebun duriannya selama tiga minggu.
Alasannya, karena korban tak ingin duriannya yang akan panen dimakan oleh kera.
"Korban ini sudah tiga minggu bermalam di kebun. Selain merawat kopi saat ini korban sedang menunggu buah duren yang mulai membesar karena takut dimakan kera," ujarnya.
Rahmat mengaku yakin bahwa korban yang tubuhnya tak utuh itu adalah kakak iparnya.
"Ya kami yakin itu kakak ipar kami. Apalagi ditemukan pakaianya," katanya.
Saat menunggu kebuh durian, Asfani diketahui sendiri, sehingga tidak ada yang melihat kejadian saat ia diterkam oleh harimau.
Hasil Pemeriksaan Dokter
Baca: Tulang Belulang di Dekat Pondok Dipercaya Milik Asfani yang Dicabik Harimau, Ada Jejak Mencurigakan
Setelah ditemukan di kebun kopi miliknya, kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lahat.
Dari informasi yang disampaikan oleh dr Ira, saat diperiksa tubuh korban, belum dapat disimpulkan korban meninggal akibat serangan harimau.
Alasannya, tubuh korban belum ditemukan secara utuh, sehingga pihak dokter belum bisa menyimpulkannya.
Namun, dr Ira menyampaikan, Asfani sudah meninggal lebih dari 24 jam sebelum ditemukan.
dr Ira menyampaikan, tubuh korban saat ia memeriksa terdapat belatung, karena itulah ia menduga korban 24 jam meninggal.
Penyebab Tewas Belum Dipastikan
Kepala Resort Balai BKSDA Sumsel SKW II Lahat RKW Isau Isau VII, Raswandi, belum bisa memastikan adanya dugaan jika korban tewas akibat diterkam harimau.
Raswandi belum bisa memastikan dugaan tersebut karena belum dilakukan verifikasi.
Namun, menurutnya, BKSDA baru akan ke lokasi besok untuk mengidentifikasi apakah harimau atau bukan.
Raswandi mengungkapkan, lokasi ditemukannya korban merupakan wilayah jelajah harimau.
Raswandi mengatakan, harimau yang belakangan kontak dengan manusia itu berada di wilayah Hutan lindung, sehingga pihak kepolisian tidak bisa masuk.
Sementara, masih melansir Palembang.tribunnews.com, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan belum bersedia angkat bicara terkait penyebab pasti tewasnya korban.
Kepala BKSDA Sumsel Genman Suhefti Hasibuan saat dikonfirmasi, mengaku bukan kewenangannya untuk mengatakan penyebab tewasnya korban.
"Karena untuk mengetahui penyebab secara jelas terkait meninggalnya korban merupakan kewenangan dari dokter yang mengidentifikasi," ujarnya.
Menurut Genman, saat ditemukan oleh keluarganya di lokasi kejadian, korban sudah dalam keadaan meninggal.
"Sehingga tidak ada saksi mata yang bisa menjelaskan pasti penyebab korban meninggal," ucapnya
Genman berujar, apabila dilihat berdasarkan pengelolaan kawasan, lokasi TKP diindikasikan merupakan kewenangan dari KPH Semendo.

Hal ini berdasarkan hasil pengecekan anggota BKSDA Sumsel yang datang ke RSUD Lahat.
Baca: Tulang Belulang di Dekat Pondok Dipercaya Milik Asfani yang Dicabik Harimau, Ada Jejak Mencurigakan
Didapat informasi bahwa TKP penemuan jenazah berada di Lekung Benuang.
Dugaan kuat bahwa daerah tersebut berada di dalam kawasan hutan lindung Bukit Jambul Gunung Patah.
Hari ini, Senin (23/12/2019) makam Asfani dibongkar untuk memastikan penyebab kematiannya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Palembang.tribunnews.com/Ehdi Amin)