Sabtu, 4 Oktober 2025

Penyelundupan Mobil Mewah

Kasus Penyelundupan Kendaraan Mewah Meningkat, Ekonom Sebut dapat Matikan Industri Sejenis

Ekonom Core Indonesia, Piter Abdullah mengungkapkan tindakan penyelundupan kendaraan mewah ke Indonesia dapat mematikan industri sejenis.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
KEMENKEU
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah Redjalam 

TRIBUNNEWS.COM - Ekonom Core Indonesia, Piter Abdullah mengungkapkan tindakan penyelundupan kendaraan mewah ke Indonesia dapat mematikan industri sejenis.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Sapa Indonesia Pagi yang videonya diunggah di kanal YouTube 'Kompas TV', pada Rabu (18/12/2019).

Menurut Piter, akibat dari penyelundupan mobil dan motor tersebut harus dilihat tidak hanya dari kerugian yang dialami oleh negara.

Tindakan penyelundupan akan berdampak di banyak pondasi perekonomian di Indonesia.

Satu di antara imbas dari penyelundupan mobil dan motor mewah adalah dapat mematikan industri yang bergerak di bidang sejenis.

Piter menjelaskan tidak hanya industri sejenis yang terkena pengaruh dari kasus penyelundupan tersebut.

Melainkan dari sisi lain seperti pembayaran pajak hingga berdampak pada para pekerja industri.

Piter Abdullah mengungkapkan kasus penyelundupan kendaraan mewah ke Indonesia dapat mematikan industri sejenis di dalam negeri.
Piter Abdullah mengungkapkan kasus penyelundupan kendaraan mewah ke Indonesia dapat mematikan industri sejenis di dalam negeri. (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

"Persoalan bukan dari kerugian, melainkan pada dampak banyak sekali sendi-sendi perekonomian kita," jelas Piter.

"Bisa menyebabkan kalau kita bisa bicara industri, ya akan berdampak pada bagaimana dia mematikan industri-industri yang sejenis di dalam negeri."

"Ini kan kalau ada mobil mewah, meskipun bukan pesaing langsung dia juga akan menggerus pasar dari industri mobil yang ada di dalam negeri, lanjut dia.

"Industri tersebut akan berdampak pada pajak yang dia hasilkan, berdampak pada ketenagakerjaan, berdampak pada industri turunannya, jadi banyak sekali," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani menuturkan penyelundupan kendaraan mewah baik mobil maupun motor meningkat pada tahun 2019 ini.

Pada tahun 2019 sendiri, mobil mewah yang masuk ke Indonesia dari berbagai pelabuhan sebanyak 57 buah.

Dikutip Tribunnews.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (17/12/2019), Sri Mulyani mengatakan jumlah penanganan penyelundupan dari seluruh Indonesia dalam kurun waktu 2016 hingga 2019, terdapat 62 mobil mewah.

Sri Mulyani mengungkapkan permintaan kendaraan mewah oleh masyarakat Indonesia mungkin alami peningkatan.

Sehingga, tingkat penyelundupan juga ikut naik drastis.

"Kalau dilihat dari sepanjang tahun 2016 hingga 2019, dan tahun 2019 meningkat luar biasa besar," ungkap Sri Mulyani.

"Jumlah penindakan seluruh Indonesia mobil itu ada 62 mobil mewah."

"Terutama pada tahun 2018 dan 2019 mobil mewah masuk itu dari berbagai pelabuhan dan 57 sendiri terjadi di tahun 2019," lanjut dia.

"Mungkin permintaannya tinggi sekali, sehingga upaya penyelundupannya meningkat luar biasa di tahun 2019," imbuhnya.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengungkapkan kasus penyelundupan yang di temukan Bea Cukai Tanjung Priok.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengungkapkan kasus penyelundupan yang di temukan Bea Cukai Tanjung Priok. (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

Tidak hanya mobil, motor mewah yang diselundupkan juga mengalami peningkatan di tahun 2019.

Sri Mulyani menjelaskan terdapat 22 motor mewah yang ilegal masuk ke Indonesia sejak tahun 2016.

"Kemudian kalau motor mewah ada 22 kasusnya, dan masuk semenjak tahun 2016," jelas Sri Mulyani.

"Sekali lagi, di tahun 2018 dan 2019 peningkatannya luar biasa tinggi," tambahnya.

Sri Mulyani menuturkan, pengungkapan tindakan penyelundupan ini merupakan hasil kerja sama antara Bea Cukai dengan berbagai pihak.

Yakni para aparat penegak hukum seperti TNI, Polri, dan Kejaksaan yang mampu melakukan penggagalan penyelundupan.

(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved