Buntut Soal Eks Dirut Garuda Rangkap Jabatan di BUMN, Andre Rosiade: Boleh, Minimal 1 Maksimal 2
Andre Rosiade menanggapi kasus Ari Askhara dan rangkap jabatan yang dilakukannya kalaupun direksi merangkap menjadi komisaris diperbolehkan.
Penulis:
Indah Aprilin Cahyani
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah komando Menteri BUMN Erick Thohir akan melakukan pembenahan total terkait persoalan rangkap jabatan direksi dan komisaris di anak atau cucu usaha.
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade mengungkapkan terbongkarnya kasus Ari Askhara dan rangkap jabatan yang dilakukannya menjadi pintu masuk Erick Thohir untuk membuat Peraturan Menteri (Permen) baru yang tegas.
Andre Rosiade juga mengatakan kalaupun direksi merangkap menjadi komisaris diperbolehkan, tetapi memiliki syarat ketentuan.
"Kalaupun direksi menjadi komisaris boleh, minimal satu maksimal dua dan nggak perlu digaji karena mereka gajinya sudah banyak ," jelasnya, dilansir dari YouTube KompasTV, Minggu (15/12/2019).
Lanjut, Andre menyampaikan rangkap jabatan yang terlalu banyak tidaklah efektif.
Politisi partai Gerindra ini menyampaikan soal rangkap jabatan sesuai dengan Permen No 4 Tahun 2014.
Ia menyebut yang diatur dalam Permen hanya berpedoman pada gaji direksi dan komisaris.
"Memang dalam Permen hanya diatur gaji, tapi tidak dibatasi jumlah komisaris," ungkapnya.
Andre menjelaskan Permen No 4 tahun 2014 bertentangan dengan Undang-undang (UU) No 19 tahun 2003 tentang BUMN.
Baca: Tolak Tawaran Erick Thohir Jadi Bos BUMN, Sandiaga Uno Beberkan Alasannya, Sebut Kepentingan Lain
Pasalnya, UU No 19 tahun 2003 pasal 25 dikatakan bahwa Direksi BUMN dilarang merangkap jabatan direksi di BUMN, BUMD, dan badan usaha milik swasta.
Selanjutnya, Andre menyampaikan di pasal 33 UU No 19 tahun 2003 jabatan Komisaris BUMN dilarang merangkap di komisaris atau direksi lain.
Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Ari Askhara merangkap menjadi komisaris di beberapa anak dan cucu perusahaan, di antaranya:
1. Komisaris PT GMF AeroAsia (anak usaha PT Garuda Indonesia)
2. Komisaris PT Citilink Indonesia (anak usaha PT Garuda Indonesia)
3. Komisaris Utama PT Garuda Tauberes Indonesia (cucu usaha PT Garuda Indonesia)
4. Komisaris PT Aeofood Indonesia (cucu usaha PT Garuda Indonesia)
5. Komisaris PT Garuda Energi Logistik dan Komersil (cucu usaha PT Garuda Indonesia)
6. Komisaris PT Garuda Indonesia Air Charter (cucu usaha PT Garuda Indonesia)
Erick Thohir Tertawa Ada Cucu Usaha Garuda Tauberes
Diketahui, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir tertawa lepas ketika bicara soal anak usaha Garuda Indonesia.
Ia baru mengetahui ada anak usaha maskapai tersebut yang bernama Garuda Tauberes Indonesia.
Baca: Garuda Jadi Sorotan Publik, Pengamat Perpajakan Jelaskan Keistimewaan Kasus Ari Askhara
Erick Thohir menyatakan, yang membuatnya menarik adalah nama dari anak usaha Garuda Indonesia.
"Yang menarik, dan mohon maaf kalau buat saya menggelitik, ada cucu Garuda namanya PT Garuda Tauberes Indonesia, saya baru tahu," ujarnya, dilansir dari YouTube KompasTV, Jumat (13/12/2019).
PT Garuda Tauberes Indonesia merupakan perusahaan digital di bidang logistik yang baru dirilis pada 11 September 2019.
Tauberes berkantor di Gedung Garuda Indonesia Gunung Sahari Jalan Gunung Sahari Raya Nomor 52, Jakarta, 10610.
PT Garuda Tauberes Indonesia (Tauberes) yang dikembangkan oleh Garuda memberi layanan untuk menyambungkan layanan kargo udara dengan agen pengiriman barang kepada masyarakat.
Perusahaan Garuda Tauberes ini menyediakan jasa pemesanan logistik untuk kurir, air cargo gateway, dan payment.
Tantangan Petinggi PT Garuda Indonesia Tbk
Erick Thohir pun menyebut, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi petinggi PT Garuda Indonesia Tbk.
Ia menyinggung aksi yang dilakukan mantan Direktur Utama (Dirut) Garuda, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara.
Pasalnya, Ari Askhara tak hanya tergoda tahta dan harta, tetapi juga wanita.
Selain itu, posisi di puncak kepemimpinan sangat rentan godaan.
Seorang pemimpin merupakan pemegang puncak kekuasaan perusahaan.
Baca: Istri Gubernur Emosi Ancam Tembak Mati Andre Rosiade, Pemprov Sumbar Sebut Itu Hal Wajar
"Yang problem khususnya di Garuda dikelilingi perempuan yang cantik-cantik."
"Kalau kami laki-laki, kan, tiga hal yang memberatkan, kekuasaan, uang, dan wanita," ujarnya dilansir Tribunnews.com dari YouTube BeritaSatu, Sabtu (14/12/2019).
Begitu pun dengan jajaran direksi Garuda yang begitu dekat dengan tiga hal tersebut.
Menurutnya, siapa pun yang menjadi pemimpin di Garuda Indonesia akan lebih berat godaannya ketimbang menjadi pemimpin di perusahaan lain.
"Jadi siapapun yang memimpin Garuda tidak mudah, jauh lebih berat dari BUMN lainnya karena tiga hal itu."
"Kalau BUMN perikanan, hubungannya dengan pelabuhan, cold storage, apa yang dilihat?" kata dia.
Erick menyatakan, yang terpenting saat menjadi pimpinan adalah menjaga amanah.
Eks Presiden Inter Milan itu juga menjelaskan, menjadi seorang pemimpin tidak mudah karena harus dibarengi dengan akhlak.
"Apapun yang kami kerjakan, yang penting nomor satu akhlak, karakter. Apalagi di Garuda semua ada. Kalau dia menjadi salah satu pimpinan, pasti mendapat nafkah yang banyak," ujar Erick Thohir.
Hal ini diungkapkan setelah kasus penyelundupan yang dilakukan Ari Askhara mencuat dan dibarengi dugaan sejumlah skandal yang dilakukan eks Dirut Garuda.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)