Selasa, 7 Oktober 2025

Sri Mulyani Minta Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK Ikut Tangani Kasus Gagal Bayar Jiwasraya

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan mengambil tindakan atas kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Yanuar Riezqi Yovanda
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/12/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan mengambil tindakan atas kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya.

Sri Mulyani mengendus ada tindakan kriminal dalam kasus Jiwasraya.

"Kita menengarai disitu ada hal-hal yang sifatnya kriminal maka kita akan minta aparat penegak hukum lakukan penanganan sesuai peraturan perundang-undangan," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/12/2019).

Baca: Jasman Rizal Didebat Andre Rosiade saat Bahas Gubernur Sumbar ke Kolombia, Presenter Turun Tangan

Tidak hanya akan menggandeng Kepolisian dan Kejaksaan, Sri Mulyani juga akan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut terlibat.

"Tentu dalam hal ini dari data yang diperoleh dan dilakukan untuk penegakan hukum akan kami sampaikan ke Kepolisian dan Kejaksaan, KPK juga tadi dimintakan," katanya.

Baca: Andre Rosiade Tanggapi Ancaman Tembak Mati: Tiap Hari Kritik Jokowi Belum Pernah Diancam Ditembak

Menurutnya kepastian terhadap penyelesaian kasus Jiwasraya dapat memberikan suasana kondusif dalam industri asuransi tanah air.

"Bagaimana kita menanganinya, kita berharap bisa lakukan langkah komprehensif dari semua tadi, sehingga juga bisa berikan kepastian kepada industri dan pemegang polis," kata Sri Mulyani.

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade menyebut kasus asuransi Jiwasraya lebih besar daripada kasus Bank Century.

Baca: Komisi VI DPR Desak Penegak Hukum Cekal Direksi Jiwasraya Periode 2013-2018

"Jiwasraya itu adalah skandal yang akan lebih besar dari Century," katanya.

"Century itu hanya Rp 7 triliun, Jiwasraya itu di kuartal ketiga 2019 saja, nilai utangnya hampir Rp 49 triliun, asetnya hanya Rp 25 triliun, jadi ada defisit Rp 24 triliun," jelas Andre.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved