Wantimpres Jokowi
Dato Sri Tahir Jadi Wantimpres Jokowi, Pernah Sumbang Rp 2 Triliun untuk Kuatkan Perkonomian Bangsa
Sosok Dato Sri Tahir, Watimpres Jokowi dalam bidang Ekonomi yang pernah sumbang 2 Triliun untuk kuatkan perekonomian Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hari ini, Jumat (13/12/2019).
Pelantikan tersebut berlangsung pukul 15.00 WIB di Istana Negara.
Ada sembilan nama yang menjadi Wantimpres Jokowi.
Satu di antaranya adalah Dato Sri Tahir, seorang pengusaha kelas kakap pendiri Mayapada Grup.
Pria yang lahir pada 26 Maret 1952 itu menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
Tahir juga sempat menukarkan uang pribadinya dari dolar ke Rupiah senilai Rp 2 triliun melalui Bank Indonesia.
Ia menukarkan uang pribadinya tersebut pada tahun 2018 untuk membantu menguatkan perekonomian Indonesia

Dilansir forbes.com, sumber kekayaan Tahir ada pada perusahaan dengan bidang perbankan, rumah sakit dan yang paling menonjol adalah real estate.
Tahir memiliki empat anak, satu di antaranya bernama Grace.
Grace adalah presiden komisaris Propertindo Mulia Investama, perusahaan properti yang terdaftar tahun 2019.
Istrinya benama Rosy, seorang putri taipan Indonesia, Mochtiar Riady.
Jokowi memilih Watimpresnya karena memiliki alasan tersendiri.
Termasuk memilih Tahir yang masuk sebagai Watimpres bidang ekonomi.
Presiden Jokowi mengemukakan pertimbangan untuk memilih sembilan anggota Wantimpres periode 2019-2024 adalah rekam jejak dan pengalaman di bidang masing-masing.

"Ekonomi misalnya pak Dato Tahir, misalnya yang berkaitan dengan ekonomi kecil ibu Putri," ujar Jokowi selepas melantik para Wantimpresnya.
Selain itu juga terkait dengan kapabilitas dan integritas.
“Saya kira beliau-beliau ini ya memiliki kapasitas untuk memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden baik diminta maupun tidak diminta. Saya kira beliau-beliau memiliki kapasitas yang baik,” kata Jokowi.
Ada hal menarik lain soal sosok Dato Sri Tahir dalam bidang ekonomi.
Tahir sempat membantu menguatkan perekonomian Indonesia pada Oktober, 2018.
Ia menukarkan uang pribadinya dari dolar ke Rupiah senilai Rp 2 triliun melalui Bank Indonesia.
Sebelumnya pernah diberitakan Tribunnews.com, Dato Sri Tahir bertemu Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo untuk melaporkannya secara langsung.
Aksi menukarkan dolar ini merupakan murni inisiatif pribadi Tahir.
“Pagi ini kami diterima oleh bapak gubernur BI, jadi kita bukti ke bapak gubernur dalam minggu lalu total kIta telah gantikan dolar 93 juta dolar AS plus 55 juta dolar Singapura ini pribadi tidak terkait dengan korporasi,” kata Dato Sri Tahir di Kompeks Bank Indonesia, Jakarta, 15 Oktober 2018 lalu.

Nantinya dana yang sudah ditukarkan ke Rupiah tersebut bakal disetorkan ke Bank Mayapada sebagai modal, tidak untuk diinvestasikan ke saham.
Dato Sri Tahir mengungkapkan motivasinya untuk menukarkan dolar ke Rupiah untuk membantu penguatan Rupiah yang pada saat itu sudah terdepresiasi 12,30 persen ke level Rp 15.230 per dolar AS.
Tahir juga mendorong agar pengusaha-pengusaha di dalam negeri yang masih menyimpan uangnya dalam dolar di Singapura, melakukan hal yang sama seperti dirinya dan tidak perlu risau dengan kondisi ekonomi dalam negeri.
“Kita harap pengusaha-pengusaha yang lain, saya rasa masih banyak pengusaha yang punya uang di Singapura. Tidak perlu khawatir dengan ekonomi Indonesia,” ungkapnya.
Atas aksinya tersebut, ia mendapatkan pujian dari mantan presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.
Pernyataan SBY itu dicuitkan melalui akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono, 17 Oktober 2018 lalu.
"Salut & terima kasih kpd Datuk Tahir yg lepas dolarnya senilai Rp 2 Triliun untuk perkuat nilai rupiah. Patriotisme yg patut diteladani *SBY*"
SBY menilai tindakan yang dilakukan Tahir mencerminkan patriotisme yang patut diteladani.
(Tribunnews.com/Maliana/Syahrizal)