Penghapusan Ujian Nasional
Pengamat Sebut Kesuksesan Kebijakan Baru Nadiem Tergantung pada Guru
Indra Charismiadji mengungkapkan Program 'Merdeka Belajar' akan berhasil kalau guru juga dipersiapkan dengan baik.
TRIBUNNEWS.COM - Direktur pendidikan VOX Populi Institute Indonesia, Indra Charismiadji mengungkapkan program 'Merdeka Belajar' akan berhasil jika guru juga dipersiapkan secara baik.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam acara Kompas Petang yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube KompasTV, Rabu (11/12/2019).
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah mengeluarkan empat kebijakan dalam program 'Merdeka Belajar'.
Kebijakan-kebijakan tersebut nantinya akan berlaku pada 2021 mendatang.
Menilik program tersebut, Indra menyayangkan tidak ada satupun yang berbicara soal guru.
Padahal menurutnya, guru merupakan ujung tombak dalam membangun sumber daya manusia (SDM).
"Ujung tombaknya belum disentuh (dalam kebijakan baru Nadiem), yakni guru," ujar Indra.
"Justru ini semua akan sukses kalau gurunya sudah disiapkan," imbuhnya.
Indra menyebut hal ini juga menyangkut persoalan karakter.

Menurut pengalaman Indra, guru di Indonesia belum sepenuhnya suka membaca dan belajar.
"Saya memiliki pengalaman keliling indonesia melakukan pelatihan pada guru-guru, baik dari kota besar maupun pulau kecil," ungkapnya.
"Mereka (guru) ini sama-sama jarang, bahkan tidak suka membaca," imbuhnya.
"Kita tidak bisa memaksakan anak rajin membaca kalau gurunya tidak rajin belajar dan membaca," tambah Indra.
Sehingga Indra memberikan saran kepada Nadiem untuk memiliki program khusus guru.
Yakni bagaimana menciptakan guru-guru yang benar-benar siap di diera 4.0 nanti.
Karena kompetensi guru merupakan poin penting dalam perubahan sistem pendidikan.
Kalau tidak segera disiapkan, maka kebijakan Nadiem tidak akan membawa perubahan yang signifikan.
Dalam arti lain, hanya akan mengganti nama saja tanpa ada perubahan didalamnya.
Indra menuturkan, sekarang merupakan waktu yang tepat dalam melakukan perubahan serius dalam membangun SDM.
Guru sebagai ujung tombak dalam membangun SDM yang menjadi goal dari pemerintahan.
Sebelumnya Nadiem telah mengeluarkan empat kebijakan baru dalam rangka perbaikan sistem pendidikan Indonesia.
Diantaranya yakni kebijakan terkait Ujian Sekolah berbasis Nasional (USBN).
Nadiem akan mengganti USBN dengan membebaskan pihak sekolah menyelenggarakan dalam ujian.
Ia juga mengganti Ujian Nasional (UN) dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.
Kemudian kebijakannya juga berisi terkait penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Dalam kebijakan barunya RPP akan terdiri dari tiga komponen dan terdiri dari satu lembar.
Terakhir, Nadiem merubah sistem presentase pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Berikut sistem presentase PPDB ala Nadiem Makarim:
- Jalur zonasi 50%
- Jalur prestasi 30%
- Jalur afirmasi (pemilik Kartu Indonesia Pintar) 15%
- Jalur perpindahan 5% (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)