Seusai Mundurnya Bamsoet dan Agun Gunandjar, Dari 9 Hanya Tersisa 3 Nama Caketum Partai Golkar
Tersisa 3 nama dari 9 nama calon ketua umum Partai Golkar setelah mundurnya Bambang Soesatyo dan Agun Gunandjar Sudarsa.
Maman menjelaskan Indra Bambang Utoyo dinyatakan tidak memenuhi syarat karena tak mau menandatangani surat pernyataan dirinya tidak akan mendirikan partai baru jika tak terpilih sebagai Ketua Umum Golkar.
Kemudian, Achmad Annama Chayat tidak memenuhi syarat karena riwayatnya sebagai pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar belum mencapai 5 (lima) tahun.
Lalu, Derek Loupatty tidak lolos persyaratan karena prestasinya di internal Golkar dinilai masih kurang.
Sementara itu, Aris Mandji tidak lolos karena pernah mencalonkan sebagai legislatif di partai lain.
Sedangkan kelima nama sisanya adalah kader Partai golkar yang memenuhi syarat sebagai caketum.
Di antaranya yaitu Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Ridwan Hisjam, Ali Yahya, dan Agun Gunandjar.

Tetapi, akhirnya Bambang Soesatyo dan Agun Gunandjar memilih untuk mengundurkan diri dari pencalonannya.
Hingga hanya tersisa 3 (tiga) nama sebagai caketum Partai Golkar yakni Airlangga Hartarto, Ridwan Hisjam, dan Ali Yahya.
Diketahui Bambang Soesatyo mundur dari pencalonannya sebagai ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024 sesaat sebelum acara Musyawarah nasuional (Munas) dimulai.
Bamsoet menyatakan mundur salah satu alasannya berdasarkan pertimbangan masukan dari para seniornya di Partai Golkar, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Selain itu, Bamsoet mengaku soliditas dan rekonsiliasi internal partai menjadi alasan di balik keputusannya untuk mundur.
Kemudian disusul Indra Bambang Utoyo yang mengumumkan menarik diri dari bursa pencalonan caketum Partai Golkar.
Alasannya menarik diri dari pencalonan ini tak jauh berbeda dengan Bamsoet.

Ia mengatakan pengunduran dirinya tersebut sebagai bentuk dukungan kepada Bamsoet.
"Dengan keputusan Bambang Soesatyo, kita runding, akhirnya kami mengatakan kita harus mendukung keputusan ini. Karena kami ingin menyelamatkan Partai Golkar," kata Indra menambahkan.