Senin, 29 September 2025

BPIP Beberkan Akar Masalah yang Menyebabkan Intoleransi Berkembangbiak di Indonesia

Romo Benny Susetyo membeberkan akar yang menyebabkan intoleransi berkembangbiak di Indonesia.

Editor: Adi Suhendi
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo, saat ditemui Tribunnews, usai menghadiri Dialog Tanya Jawab yang digelar di Kantor BPIP, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo membeberkan akar yang menyebabkan intoleransi berkembangbiak di Indonesia.

Romo Benny mengatakan kasus intoleransi terus meningkat sejak Indonesia memasuki era reformasi.

Tercatat sekira 200 ribu kasus intoleransi tidak bisa dituntaskan karena kasus-kasus tersebut bersinggungan dengan agama.

Baca: KPK Telisik Pengelolaan Haji dan Dugaan Penerimaan Gratifikasi Mantan Menteri Agama Lukman Hakim

Menurutnya urusan agama melibatkan persoalan emosi dan di situlah kerap terjadi kekerasan komunal.

"Namun bagaimana kita melihat akar intoleransi itu bisa berkembangbiak akhir-akhir ini?" kata Romo Benny dalam Seminar Nasional Peringatan Hari Toleransi Internasional di Hotel Grand Syahid, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).

"Akhir-akhir ini ketika agama tidak dipahami secara utuh (sesuai fungsinya) ini membuat orang merasa lebih eksklusif dan menganggap kebenaran agamanya itu yang paling mutlak sedang yang lain itu berbeda," ujarnya.

Baca: Awas, Mutiara Palsu dari China Beredar di Indonesia

Selain itu, menurutnya pemahaman sejarah yang tidak menyeluruh juga menjadi akar penyebab lahirnya intoleransi di Indonesia.

Romo Benny mengatakan dalam petilasan sejarah Indonesia, bangsa ini sebenarnya sudah memiliki sebuah habitat hidup yang baik.

Habitat baik yang dimaksudnya di sini ialah bangsa Indonesia telah memiliki insting untuk bertindak dan berperilaku sebagai masyarakat majemuk.

Baca: Pakar Intelejen Ingatkan Pentingnya Pengawasan Peredaran Bahan Peledak

"Dulu bisa hidup berdampingan mengapa sekarang tidak? Karena ada pemahaman sejarah yang tidak utuh itu," katanya.

Lebih lanjut, Romo Benny mengajak segenap anak bangsa untuk kembali menggali sejarah Indonesia.

Hal itu bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan jati diri mereka sebagai bangsa Indonesia yang rukun dalam keberagaman.

"Ke depan pentingnya itu kita menggali sejarah bangsa ini bahwa keragaman, kemajemukan itu sudah menjadi habitat bangsa ini, sudah menjadi cara berpikir, bertindak, bernalar dan berelasi kita sejak dulu," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan