Minggu, 5 Oktober 2025

Ahok Masuk BUMN

Ahok Masuk BUMN, Andre Rosiade: Membawa Terobosan Bukan Cari Ribut

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diminta ubah cara gaya kepemimpinan dan komunikasinya bila terpilih jadi pimpinan BUMN.

TRIBUNNEWS/CHAERUL UMAM & KOMPAS/VITALIS YOGI TRISNA
Andre Rosiade dan Basuki Tjahaja Purnama 

TRIBUNNEWS.COM - Politisi Partai Gerindra dan Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, mengungkapkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok harus mengubah cara gaya kepemimpinan dan komunikasinya bila terpilih jadi pimpinan BUMN.

Ia mengharapkan Ahok tidak bertindak seperti saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

“Saya hormati rencana Menteri BUMN mau mengangkat beliau (Ahok). Kepada Pak Ahok tolong ikuti UU BUMN dan UU perseroan. Jangan sampai nanti diulang lagi petantang-petenteng waktu jadi gubernur DKI. Itu harapan kita,” ujar Andre, Kamis (14/11/2019), dilansir melalui Kompas.com.

Andre berharap Politisi PDIP tersebut mampu membawa perubahan baik di BUMN, bukan keributan.

“Menjadi direksi BUMN diharapkan membawa terobosan dan perbaikan bagi BUMN, bukan cari ribut. Itu harapan kita,” kata Andre.

Andre Rosiade.
Andre Rosiade. (Chaerul Umam/Tribunnews.com)

Sementara itu anggota Komisi VI lain, Achmad Baidowi menyarankan Ahok mengubah gaya komunikasi jika diberi kepercayaan memimpin BUMN.

Ia berharap Ahok mengedepankan empati dari pada emosi.

“Ahok harus mengubah pola komunikasi dengan lebih mengedepankan empati, bukan emosi dalam memimpin lembaga,” kata Badowi.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi saat ditemui di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2019).
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi saat ditemui di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2019). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Dibenarkan Presiden Jokowi

Kabar Ahok akan pimpin satu BUMN dibenarkan Presiden Jokowi.

Jokowi menyebut publik telah mengetahui kinerja Ahok.

Melansir Kompas.com, Jokowi menyebut Ahok masih dalam proses seleksi.

Presiden Joko Widodo (kanan) menyemati tanda pangkat kepada Pejabat baru Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (kiri) dalam rangkaian upacara pelantikan Kapolri di Istana Negara, Jumat (1/11/2019). Idham Azis dilantik menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian yang diangkat menjadi Mendagri. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (kanan) menyemati tanda pangkat kepada Pejabat baru Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (kiri) dalam rangkaian upacara pelantikan Kapolri di Istana Negara, Jumat (1/11/2019). Idham Azis dilantik menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian yang diangkat menjadi Mendagri. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Kita tahu kinerjanya Pak Ahok. Jadi, ini masih dalam proses seleksi," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Ditanya mengenai apakah Presiden Jokowi yang mengusulkan Ahok sebagai pimpinan BUMN, ia hanya mengulangi pernyataan sebelumnya.

"Ini kan masih proses seleksi," kata Jokowi.

Mengenai peluang lolosnya Ahok menjadi pimpinan BUMN, Jokowi menyebut menyerahkannya pada Menteri BUMN Erick Thohir.

Jokowi juga tidak mengetahui di posisi BUMN mana Ahok akan ditempatkan jika lolos seleksi.

"Kita kan tahu kinerjanya. Penempatannya di mana, itu proses seleksi yang ada di Kementerian BUMN," ucap Jokowi.

Jokowi membenarkan ada dua jabatan yang kemungkinan diberikan, ketika ditanya posisi komisaris atau bagian direksi yang akan diberikan kepada Ahok.

"Bisa dua-duanya. Tapi pakai proses seleksi dan masih dalam proses," ujar Jokowi.

Ahok Disebut Sosok yang Dibutuhkan

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menyebut BUMN membutuhkan orang seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ahok dinilai memiliki kapasitas yang bisa memperbaiki banyak hal.

Arya Sinulingga Staff Khusus Menteri BUMN. Mengatakan pihak Kementerian BUMN pun kini menunggu keputusan Ahok untuk meneriwa tawaran memperkuat sektor BUMN di Indonesia.
Arya Sinulingga Staff Khusus Menteri BUMN. Mengatakan pihak Kementerian BUMN pun kini menunggu keputusan Ahok untuk meneriwa tawaran memperkuat sektor BUMN di Indonesia. (Tangkap Layar YouTube KompasTV)

Hal tersebut diungkapkan Arya dikutip dari video pemberitaan Youtube Kompas TV, Rabu (13/11/2019).

"Kita butuh orang-orang seperti Pak Ahok yang memang bisa mendukung BUMN. Beliau punya kapasitas yang diakui oleh publik untuk hal-hal yang bisa memperbaiki banyak hal," ucapnya.Diketahui Ahok mendatangi Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (13/11/2019).

Pertemuan tersebut dikatakan Arya banyak membahas mengenai BUMN.

"Tadi pagi Pak Ahok datang ke Kementerian BUMN dan bertemu Pak Erick. Pak Erick dan Pak Ahok bicara banyak mengenai BUMN," ucapnya.

Arya juga mengungkapkan Kementerian BUMN memiliki harapan besar agar Ahok berkenan bergabung dengan Kementerian BUMN.

Diungkapkannya, Ahok diminta untuk bergabung dan memperkuat satu BUMN.

"Harapan kita memang Pak Ahok bisa bergabung bersama kita di salah satu BUMN di Indonesia. Kita mengharapkan dengan Pak Ahok agar bersedia untuk bergabung, memperkuat salah satu BUMN," ungkapnya.

Arya belum bisa memastikan posisi Ahok ketika bersedia bergabung di BUMN.

Namun, ia menyatakan sektor yang akan dimasuki Ahok berkaitan dengan banyak orang.

"Yang pasti sektor yang membutuhkan perhatian besar dan mempengaruhi banyak orang," ungkapnya.

Arya menyebut yang menjadi prinsip utama adalah meminta kesediaan Ahok terlebih dahulu untuk bersedia bergabung.

"Soal (sektor) energi atau apapun itu kita belum tahu, yang pasti prinsipnya adalah meminta kesediaan beliau terlebih dahulu untuk bersedia," ungkapnya.

Ditanya apakah rencana masuknya Ahok ke BUMN adalah rekomendasi presiden, Arya menjawab Menteri Erick Thohir mendapat banyak masukan dari banyak pihak.

Arya juga mengungkapkan Erick Thohir menilai Ahok dibutuhkan di BUMN.

"Yang pasti soal rekomendasi atau apapun, banyak masukan dari kita kepada Pak Erick, dan Pak Erick melihat memang Pak Ahok bisa membantu kita. Pak Ahok juga masih muda, bisa kita minta untuk membantu BUMN," ucapnya.

Arya juga menyebut setiap posisi vital di BUMN, melalui koordinasi dengan Presiden Jokowi.

"Setiap posisi vital di BUMN, kita harus berkoordinasi dengan Pak Jokowi. Hal yang banyak menyangkut kehidupan pasti kita koordinasi dengan Pak Jokowi," ungkapnya.

Pihaknya juga berharap Ahok bisa segera bergabung.

"Kita harap secepatnya Pak Ahok bersedia bergabung bersama kita," sebutnya.

(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto ) (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved