Kabinet Jokowi
Menhan Prabowo Rapat Kerja Bersama Komisi I DPR RI, Sjarifuddin Hasan: Alutsista Rangking 35 Dunia
Prabowo Subianto rapat kerja pertama bersama komisi I DPR RI, Sjarifuddin Hasan mengungkapkan rasanya seperti mimpi berhadapan dengan Prabowo,
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Republik Indonesia yang tergabung di Kabinet Indonesia Maju 2019, Prabowo Subianto menggelar rapat kerja pertama bersama Komisi I DPR RI, Senin (11/11/2019).
Prabowo Subianto tiba di Gedung DPR RI untuk pertama kalinya saat mengemban amanah pemerintah sebagai menteri Kabinet Jokowi.
Dalam rapat kerja pertama Prabowo tersebut, dia diminta untuk menjabarkan langkah-langkah yang akan dilakukan Prabowo terkait mewujudkan visi dan misi pertahanan Presiden Joko Widodo.
Rapat kerja yang dimulai pukul 11.00 WIB beragendakan rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPR RI.
Selain membahas isu-isu aktual di bidang pertahanan, rapat tersebut juga membahas rencana kerja kementerian pertahanan untuk 2020.
Hari Ini Menhan Prabowo Subianto Sambangi DPR
"Tengah melakukan inventarisasi masalah kita secara intensif, mempelajari kondisi pertahana negara, secara real," ungkap Prabowo dalam rapat perdananya.
Dilansir dari YouTube KompasTV, Prabowo juga menjelaskan saat ini Kemenhan akan mempelajari program-program yang tengah berjalan, dan rencana-rencana yang akan dilaksanakan.
"Saat ini tentunya kami juga akan mempelajari semua program yang sudah direncanakan, yang tengah berjalan,dan yang akan dilaksanakan," tuturnya.
Prabowo kembali menuturkan tugasnya sebagai pembantu presiden, untuk melaksanakan visi dan misi pertahana yang Presiden Jokowi miliki.
"Tentunya mendasari nanti pelaksaan tugas kami sebagai pembantu presiden adalah tentunya visi dan misi Presiden RI Joko Widodo sebagai kepala negara dan pemerintah," katanya.
Haidar Alwi: Prabowo Harus Lanjutkan Program Bela Negara Ryamizard Ryacudu
Visi dan misi pertahanan tersebut adalah mewujudhkan Indonesia maju yang berdaulat, Indonesia mandiri, dan Indonesia berkepribadian berlandaskan gotong royong.
"Yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong," jelasnya.
Melalui siaran live YouTube Tribunnews, Anggota Komisi I DPR RI, Sjarifuddin Hasan dari Fraksi Partai Demokrat Dapil Jabar III, menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto yang terpilih sebagai Menteri Pertahanan RI di Kabinet Indonesia Maju era pemerintahan Joko Widodo.

Sjarifuddin kemudian menyampaikan beberapa kritik dan saran terkait pertahanan RI.
Pendaftaran CPNS 2019 Pemprov Jawa Tengah bagi Lulusan Sarjana Sosiologi dan Antropologi
Anggota fraksi Partai Demokrat tersebut memiliki harapan agar pertahanan Indonesia semakin baik, dan disegani dunia.
"Saya berharap pertahanan Indonesia makin baik dan postur TNI kita juga akan disegani," tuturnya.
Sjarifuddin mengatakan rasanya seperti mimpi dapat bertemu dengan Prabowo Subianto dalam pemerintahan.
Sebelumnya, demokrat memberikan dukungan untuk Prabowo saat mencalonkan diri sebagai calon presiden di pemilu 2019.
"Rasanya seperti mimpi, karena harapan kami dari demokrat untuk menghadap pak Prabowo. Dan inilah hidup, sekali lagi fraksi Demokrat mengucapkan selamat," ucapnya.
Pendaftaran CPNS Jateng 2019, Tersedia 551 Formasi untuk Tenaga Guru
Sjarifuddin kembali mengapresiasi Prabowo karena bersedia melakukan identifikasi masalah terkait masalah pertahanan RI.
"Mengapresiasi Prabowo karena secara implisit, kita sedang melakukan identifikasi masalah," ujarnya.
Baginya, Prabowo yang pernah maju dalam kursi pemilihan Wakil Presiden RI 2004, dan Presiden RI 2014 dan 2019 dengan rendah hati menerima amanah sebagai Menteri Pertahanan.
"Jadi Prabowo ini kan spesialis calon presiden dan calon wakil presiden yang mau dengan rendah hati mengatakan 'kami sedang mengidentifikasi masalah'. Kami berharap kepemimpinan Prabowo makin baik," ungkapnya.
Sjarifuddin kembali mengapresiasi prinsip yang diutarakan Prabowo.
Singgung Perindo, Anis Matta Beberkan Makna Di Balik Logo Partai Gelora
"Prinsip kita tidak boleh lemah, kita harus kuat. Bahwa berdasarkan firepower global, rangking yang ditetapkan Indonesia mengalami penuruan rangking alutsista," katanya.
Sjarifuddin kembali membahas alutsista Indonesia yang mengalami penurunan, ternyata Indonesia menempati ranking 35 sampai 50 dunia.
"Yang kedua alutsista rangkingnya menurun dari 35-50 dunia. Dan dari sekian alutsista hanya dua yang bagus," jelasnya.
Apresiasi untuk Prabowo Subianto kembali diungkapkan politisi Demokrat tersebut.
"Saya sangat mengapresiasi bahwa ingin meningkatkan alutsista, kita harus kuat," katanya.
Cerita Fahri Hamzah Soal Deddy Mizwar 'Ditelantarkan' PKS Hingga Gabung Partai Gelora
Namun, ada kekhwatiran yang diungkapkannya.
Terkait anggaran yang masih kurang sementara penguatan alutsista sangat diperlukan.
"Tapi saya masih khawatir anggaran kurang dari 1 persen APBD kita. Kalau ekonominya bagus mau dinaikkan 1,5. Dan yang terjadi ekonomi kita tidak menggembirakan," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)