Minggu, 5 Oktober 2025

Kisruh Garuda-Sriwijaya, Yusril Ihza Mahendra: Deadlock, Sriwijaya Air 'Cerai' dari Garuda Indonesia

Kisruh dan memutuskan berpisah, hubungan dua maskapai Indonesia kini business to business antara Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air.

(Garuda Indonesia) (aeronauticsonline.com)
Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air 

Yusril mengatakan, langkah tersebut diambil karena adanya intruksi mendadak dari maskapai berpelat merah itu kepada semua anak perusahaannya.

Anak perusahaan GA di antaranya, GMF, Gapura Angkasa dan Aerowisata dihimbau untuk memberikan pelayanan kepada Sriwijaya dengan cara pembayaran uang tunai di muka pada Kamis (7/11/2019).

Sriwijaya diminta membayar tunai demi mendapatkan pelayanan service dan pemeliharaan.

"Sriwijaya menolak perubahan sistem pembayaran yang tidak fair ini dan menganggap GA sengaja ingin melumpuhkan Sriwijaya," ujarnya.

Yusril juga mengklarifikasi kekacauan penerbangan yang terjadi, Kamis (7/11/2019) karena pelayan terhenti.

"Akibat instruksi mendadak itu, terjadi kekacauan pada sebagian besar penerbangan Sriwijaya hari Kamis 7 November kemarin karena terhentinya pelayanan oleh anak perusahaan GA Grup," kata Yusril.

HNW: Perkuat Etika Para Santri, Pesantren Mesti Terdepan Mencetak Generasi Unggul

Menurutnya, sejak kemarin Sriwijaya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri atau dengan bekerja sama dengan pihak lain di luar Garuda Grup.

Kini, Sriwijaya kembali mengaktifkan sendiri layanan servis pesawat, line maintenance, groundhandling dan catering sendiri tanpa kerjasama dengan GA Grup lagi.

"Setelah kerjasama dengan GA Grup, semua pelayanan itu diambil alih oleh anak-anak perusahaan Garuda dengan biaya yang jauh lebih mahal," klaimnya.

Penerbangan Kembali Normal

Pengacara dan shareholder Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra usai melangsungkan rapat dengan Menteri Perhubungan dan Menko Kemaritiman dan Investasi di Jakarta, Kamis (7/11/2019). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA)
Pengacara dan shareholder Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra usai melangsungkan rapat dengan Menteri Perhubungan dan Menko Kemaritiman dan Investasi di Jakarta, Kamis (7/11/2019). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA) (KompasTV)

Adapun per hari Jumat (8/11/2019), lanjut Yusril, seluruh rute penerbangan Sriwijaya kembali normal.

Seluruh peralatan line manintenance dan spare parts pesawat milik Sriwijaya yang selama ini digudangkan oleh GA Grup, kemarin diserahkan kembali oleh GMF setelah didesak berkali-kali bahkan diancam akan dilaporkan ke polisi.

Lihat Thalia Bicara Ini ke Kakek Neneknya soal Betrand Peto, Ruben Onsu Syok: Kita Gak Ngajarin

Yusril menambahkan, kinerja Sriwijaya tidak bertambah baik di bawah manajemen yang diambil alih oleh GA Grup melalui Citilink.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved