PPP: Pemulangan Habib Rizieq Bukan Tugas Menhan
Menurutnya, persoalan pemulangan Habib Rizieq yang kini berada di Arab Saudi merupakan ranah imigrasi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menegaskan, permintaan PA 212 kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk memulangkan Habib Rizieq adalah salah alamat.
Menurutnya, hal tersebut bukanlah tugas pokok dan fungsi seorang menteri pertahanan.
"Soal kepulangan seseorang dari luar negeri termasuk Habib Rizieq itu bukan tupoksinya menhan. Jadi kok kenapa dikaitkan dengan posisi Pak Prabowo sebagai menhan," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Baca: Nikita Mirzani Operasi Plastik Rombak Wajah dan Tubuh di Korea Selatan, Habiskan Miliaran Rupiah!
Baca: Evan Dimas Jadi Pemain Senior Pertama yang Gabung Timnas U-23 Indonesia
Baca: BREAKING NEWS, Persib Ajukan Laga Melawan Persija di Bali, Jakmania Tak Boleh Nonton
Menurutnya, persoalan pemulangan Habib Rizieq yang kini berada di Arab Saudi merupakan ranah imigrasi.
Sebagai mantan anggota Komisi III DPR, ia menegaskan negara tidak mempersulit kepulangan Habib Rizieq ke tanah air.
Sebagai warga negara Indonesia, Arsul menyebut imam besar Front Pembela Islam (FPI) ini bisa pulang kapan saja ke Indonesia.
"Sepemahaman saya itu Habib Rizieq itu tidak ditangkal untuk masuk ke negaranya sendiri. Artinya kalau mau pulang, setahu saya tidak terhalang. Jadi enggak ausah juga dibawa pulang," ujarnya.
"Kecuali kalau misalnya beliau itu ditangkal masuk ke negara ini ya baru kemudian harus kita klarifikasikan kita clearkan kepada imigrasi," imbuhnya.
Sebelumnya, juru bicara PA 212, Habib Novel Bamukmin, paham kondisi Prabowo Subianto sebagai politikus jika memilih bergabung di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Ia pun memberi target 100 hari kerja kepada Prabowo, yakni memulangkan imam besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS).
"Namun mungkin kami masih bisa berharap 100 hari ke depan PS (Prabowo Subianto) dan orang-orangnya (yang) bekerja, bisa menghasilkan apa yang kami perjuangkan agar ulama kami (yang ditangkap) semua di SP3, juga HRS bisa kembali, serta usut hilangnya nyawa para mujahid politik dari pemilu sampai demo mahasiswa dan pelajar kemarin," ujar Novel, Senin (21/10/2019).