Selasa, 7 Oktober 2025

Kabinet Jokowi

Wiranto, Jonan, Susi dan Amran Sulaiman Terpental, Tak Muncul di Tim Kabinet Indonesia Maju

Dari nama-nama menteri yang diumumkan dan dilantik pagi ini ini di Istana Negara, ada sejumlah nama yang kembali diangkat lagi jadi menteri.

Penulis: Choirul Arifin
Instagram Ignasius Jonan, Instagram Susi Pujiastuti, Instagram Enggartiasto Lukita
Ignasius Jonan, Susi Pudjiastuti dan Enggartiasto merupakan tiga dari beberapa nama menteri yang tidak lagi masuk dan dipakai Presiden Jokowi di Kabinet Indonesia Maju, 2019-2014. 

"Bila ada kesalahan yang tidak disengaja, kadang-kadang sata cukup keras kepala, saya mohon maaf," ujar Susi Pudjiastuti pada Selasa 17 September 2019 lalu seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Setelah masa jabatannya berakhir, video Susi Pudjiastuti saat asyik berjoget viral di Twitter.

Video itu pertama kali dibagikan oleh akun Twitter @AmbarwatiRexy pada Minggu 20 Oktober 2019 pukul 15:55 WIB, setelah pelantikan Jokowi - Ma'ruf Amin.

Dalam video itu, Susi Pudjiastuti asyik berjoget sambil diiringi alunan lagu dari Queen yang berjudul "I Want To Break Free".

Walau banyak digadang-gadang sejumlah kalangan untuk kembali sebagai menteri, tapi Susi Pudjiastuti telah berpamitan.

Hal inilah yang disinyalir bila menteri kesayangan warganet itu tidak lagi dipakai Jokowi.

Saat berpamitan dengan sejumlah awak media, Senin (9/9/2019), Susi mengaku hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf.

"Dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf apabila selama kita berinteraksi ada hal-hal yang tidak mengenakkan awak media karena saya orangnya sedikit tengil," kata Susi.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada staf KKP yang selama ini membantunya dalam bekerja.

"Saya berterima kasih atas bantuannya, dukungannya, effort-nya, tanggung jawabnya, komitmennya."

"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih," kata dia.

Susi juga berpamitan kepada anggota DPR saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR.

Susi meminta maaf karena dia kerap keras kepala selama lima tahun memimpin KKP.

Ia mengatakan, hal itu perlu dia lakukan karena memiliki obsesi memperbaiki sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

"Walaupun saya dikenal tukang nembakin kapal, saya menjalankan amanah, bukan untuk pribadi," kata dia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved