Senin, 6 Oktober 2025

Kabinet Jokowi

Wishnutama Dinilai Layak Sebagai Menteri Muda

Jokowi memerlukan kementerian yang lebih dinamis, fleksibel, dan berorientasi pada hasil demi mengatasi tantangan jangka pendek di bidang ekonomi.

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden Jokowi berada di Stasiun MRT Bundaran HI usai berkunjung ke mal Grand Indonesia, Sabtu (20/4/2019). Presiden Jokowi mengisi libur akhir pekan dengan menyapa warga, makan siang bersama TKN Erick Thohir, pengusaha Wishnutama, dan sejumlah publik figur, serta pulang menggunakan MRT. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh-tokoh muda yang memiliki prinsip result oriented dalam etos kerjanya dinilai layak berada di kebinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Di tengah kementerian-kementerian strategis yang mayoritas bermuara pada proses oriented, pemerintahan Jokowi memerlukan kementerian yang lebih dinamis, fleksibel, dan berorientasi pada hasil demi mengatasi tantangan jangka pendek di bidang ekonomi.

Hal itu dinyatakan anggota Senate Indonesia Marketing Association, Fritzs Simanjuntak, di Jakarta, Jumat (18/10/2019).

"Jika bicara siapa tokoh muda yang punya kemampuan untuk itu, saya melihat ada pada diri, Wishnutama. Mengapa? Track record dirinya sebagai seorang profesional di industri media televisi yang langsung terlihat hasil nyata dari pekerjaan yang dilakukan, membuktikan dirinya sangat result oriented. Sukses penyelenggaraan upacara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018, dan bagaimana efektifitas kampanye terbuka yang dilakukan Jokowi saat Pilpres lalu, pantas diapresiasi tinggi," katanya.

Baca: Guru Besar FH Unsoed: Perppu Bukan Satu-satunya Solusi untuk KPK

Menurut Fritzs, kreatifitas dan kemampuan manajerial pria yang bernama lengkap Wishnutama Kusubandio itu, menjadi kredit poin tersendiri, terutama jika dipercaya untuk menangani ekonomi kreatif.

"Bidang pariwisata sebagai sumber devisa non migas Indonesia masih memiliki banyak potensi yang perlu dikembangkan. Terobosan-terobosan untuk menaikkan nilai tambah pariwisata Indonesia secara ekonomi hanya bisa dihasilkan oleh tokoh-tokoh muda yang kreatif, penuh inovatif, dan orientasi pada hasil yang langsung nyata dirasakan," ucapnya.

Meski mengakui kesuksesan beberapa tokoh muda sebagai enterpreuner, namun Fritzs tetap menyarankan agar prinsip kehati-hatian tetap diutamakan dalam memilih enterpreuner sebagai anggota kabinet.

Hal tersebut terkait dengan santernya nama Nadiem Makarim, CEO Gojek Indonesia sebagai kandidat menteri.

Fritzs mencontohkan, saat mantan PM Malaysia, Najib Razak memilih beberapa tokoh muda yang lulusan luar negeri atau pernah bekerja di perusahaan-perusahaan internasional ternama dalam pemerintahannya selama periode 2009-2018, ternyata banyak pula yang gagal dan rontok di tengah jalan.

"Bagaimanapun ada perbedaan antara bekerja di perusahaan, terlebih di perusahaan sendiri, dengan bekerja di pemerintahan. Ada banyak aturan dan pertimbangan sehingga eksekusi jauh berbeda," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved