Pelantikan Jokowi & Maruf Amin
Jelang Pelantikan Presiden: Prabowo akan Nyatakan Sikap Hari Ini hingga soal Kabinet Jokowi
Menjelang pelantikan presiden, Prabowo akan menyatakan sikapnya hari ini hingga soal kabinet Jokowi menurut pengamat.
"Dalam konteks lain, tentu domainnya Pak Presiden, Pak Jokowi," ujarnya.
"Jadi bagi kami, kami punya banyak sejarah dengan Partai Gerindra," tambah dia.
4. Menyusun kabinet dinilai pekerjaan paling sulit

Peneliti departemen politik Centre of Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, menilai menyusun kabinet merupakan satu diantara pekerjaan paling rumit bagi Jokowi.
Menurut Arya, selain harus mencari menteri sesuai standar, Jokowi juga harus menampung aspirasi parpol pengusung dan parpol di luar koalisi.
Baca: Jelang Pelantikan Presiden, Berikut Daftar Nama Pengusaha yang Dikabarkan Masuk Kabinet Jokowi II
Baca: Agresif Kritik Jokowi, Sebut Sri Mulyani Menteri Pencetak Utang, Benarkah Fadli Zon Calon Mendagri?
"Menyusun kabinet untuk pemerintahan kedua Jokowi adalah salah satu hal yang paling rumit untuk diselesaikan saat ini," ungkap Arya saat dihubungi, Rabu, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
"Dalam praktiknya, Jokowi harus mencari calon menteri yang sesuai standard."
"Namun, di sisi lain harus menampung aspirasi partai politik pengusung dan parpol di luar koalisi saat ini," tuturnya.
Lebih lanjut, Arya mengatakan memilih menteri berlatar belakang parpol sangat penting sebagai bentuk komitmen politik Jokowi.
Disisi lain, kepastian dukungan dari parpol pendukung terus mengalir juga penting bagi kelanjutan program Jokowi agar tidak dijegal parlemen.
Arya menyebutkan Jokowi harus menguasai suara di parlemen.
Ia menerangkan jika hubungan komunikasi Jokowi dengan parpol tidak harmonis, bisa jadi program, UU atau anggaran yang diajukan eksekutif akan digagalkan di parlemen.
"Contoh UU sekaligus anggaran besar dan penting yang akan diajukan Presiden Jokowi ke depan ialah UU anggaran dan pembuatan dan pemindahan ibu kota baru Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur," jelas Arya.
"Jika gagal mendapatkan dukungan politik yang kuat dari parlemen, rencana pemindahan ibu kota itu bisa jadi gagal," tandasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Kristian Erdianto/Ihsanuddin/Christoforus Ristianto)