Selasa, 30 September 2025

Beda Reaksi Jokowi Setelah Bertemu dengan SBY dan Prabowo Jelang Pelantikan Presiden

Jokowi bertemu dengan SBY dan Prabowo jelang pelantikan Presiden, 20 Oktober. Ada perbedaan dalam pertemuan ini. Apa?

Penulis: Sri Juliati
Editor: Daryono
Kolase TRIBUNNEWS.COM/DOKUMENTASI WARTAWAN ISTANA KEPRESIDENAN
Beda Reaksi Jokowi Setelah Bertemu dengan SBY dan Prabowo Jelang Pelantikan Presiden 

Jokowi bertemu dengan SBY dan Prabowo jelang pelantikan Presiden, 20 Oktober. Ada perbedaan dalam pertemuan ini. Apa?

TRIBUNNEWS.COM - Jelang pelantikan Presiden pada Minggu (20/10/2019) mendatang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan dua tokoh penting.

Pertama, Jokowi bertemu dengan Presiden ke-6 sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (10/10/2019).

Selang sehari, Jokowi bertemu dengan rivalnya saat Pilpres 2019 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Jumat (11/11/2019).

Ada sejumlah hal yang dibahas Jokowi dalam pertemuannya dengan SBY dan Prabowo.

Baca: Megawati Diimbau Minta Maaf kepada Emil Salim, Ini Kata Arteria Dahlan

Namun, ada yang berbeda dalam pertemuan ini.

Perbedaan ini terlihat reaksi dan apa yang terjadi setelah pertemuan Jokowi dengan kedua tokoh itu.

Pada pertemuan pertama, SBY langsung meninggalkan Istana sehingga Jokowi harus sendirian saat jumpa pers.

Sementara pada pertemuan kedua, Prabowo tak langsung meninggalkan Istana.

Ia pun ikut bersama Jokowi memberikan sejumlah keterangan kepada media.

Berikut rangkuman perbedaan dalam pertemuan Jokowi dengan SBY dan Prabowo, yang dilansir Tribunnews.com dari Kompas.com:

1. Jokowi bertemu SBY

Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10/2019). (Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com)

Jokowi bertemu dengan SBY di Istana Merdeka, Kamis (10/10/2019) kemarin.

SBY diterima di Jokowi di ruang Garuda, Istana Merdeka.

Ketua Umum Partai Demokrat itu mengenakan kemeja batik coklat, sedangkan Jokowi mengenakan kemeja putih lengan panjang andalannya.

Pertemuan keduanya berlangsung selama satu jam.

Setelah pertemuan, SBY langsung meninggalkan Istana.

Dikutip dari Kompas.com, Jokowi mengantarkan SBY sampai ke pintu depan Istana Merdeka.

Di pintu depan Istana Merdeka, mobil golf sudah menunggu untuk mengantar SBY menuju kendaraannya.

Setelah itu, Jokowi menggelar jumpa pers seorang diri.

Ia menyebut pertemuan dengan SBY sudah dirancang sejak lama.

"Ini saya dengan Pak SBY sudah janjian lama tapi belum pas waktunya dan hari ini Alhamdulillah pas waktunya dan ketemu," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu mengaku membahas situasi politik terkini dengan SBY.

Ia pun mengakui turut membahas peluang Partai Demokrat bergabung ke kabinetnya di periode kedua bersama Ma'ruf Amin.

Namun, belum ada keputusan yang diambil.

"Kami bicara itu, tapi belum sampai sebuah keputusan," ujarnya.

Jokowi pun meminta wartawan bertanya kepada SBY apakah bersedia membawa partainya bergabung ke pemerintahan atau tidak.

"Ditanyakan ke Pak SBY langsung," kata dia.

Oleh karena itu, walau sudah selesai merampungkan susunan kabinetnya, menurut Jokowi, tidak tertutup kemungkinan akan ada beberapa perubahan sampai hari pengumuman nanti.

"Mungkin ada beberapa pertimbangan masih bisa," kata dia.

Jokowi mengakui, susunan kabinet itu bisa berubah tergantung dinamika politik terakhir.

Termasuk saat ia bertemu dengan SBY.

"Apakah perubahan itu juga setelah pertemuan dengan SBY kemarin, Pak?" tanya wartawan.

"Ya," jawab Jokowi singkat.

2. Jokowi bertemu dengan Prabowo

Presiden Jokowi dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto swafoto dengan awak media seusai melakukan pertemuan tertutup di Istana Merdeka, Jumat (11/10/2019).
Presiden Jokowi dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto swafoto dengan awak media seusai melakukan pertemuan tertutup di Istana Merdeka, Jumat (11/10/2019). (DOKUMENTASI WARTAWAN ISTANA KEPRESIDENAN)

Setelah bertemu dengan SBY, Jokowi melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jumat (11/10/2019).

Sama seperti SBY, Prabowo juga diterima Jokowi di ruang Garuda.

Keduanya kompak sama-sama mengenakan kemeja putih lengan panjang.

Bedanya, Prabowo menggunakan kemeja putih dengan dua kantong di dada.

Pertemuan itu juga berlangsung secara tertutup.

Namun setelah pertemuan, Prabowo tak langsung meninggalkan Istana.

Rival Jokowi di Pilpres 2019 itu memilih ikut menemani Jokowi melakukan jumpa pers.

Dalam pertemuan tersebut, ada tiga hal yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi.

Pertama, Jokowi dan Prabowo membicarakan tentang ekonomi negara.

"Kami berbicara banyak hal terutama yang berkaitan dengan ekonomi negara kita," tutur Jokowi, dilansir dari tayangan Breaking News Kompas TV.

Persoalan kedua adalah terkait pemindahan ibu kota baru.

Jokowi menjelaskan kepada Prabowo alasan dipilihnya Kalimatan Timur sebagai ibukota baru negara Indonesia.

"Yang ketiga, berkaitan dengan masalah koalisi saat ini belum final, tapi kami sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerinda masuk ke koalisi," ujar Jokowi.

Jokowi tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang menyebabkan pembahasan tersebut belum rampung.

Setelah Jokowi, Prabowo juga memberikan pertanyaan terkait apa yang dibicarakannya dengan orang nomor satu itu.

Di depan Jokowi, Prabowo menegaskan siap membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin apabila diperlukan.

"Saya sampaikan ke beliau, kalau pun kami diperlukan (di pemerintahan), kami siap membantu," ujar Prabowo.

"Kami akan memberikan gagasan optimis, kami yakin Indonesia bisa tumbuh, bisa bangkit cepat," kata dia.

Meski begitu, menurut Prabowo, Partai Gerindra juga tidak masalah jika memang harus berada di luar pemerintahan.

"Jika tidak masuk kabinet, kami akan loyal di luar sebagai check and balances, sebagai penyeimbang," ujar Prabowo.

Menurut Prabowo, Partai Gerindra akan menjalankan perannya bukan sebagai oposisi.

"Karena di Indonesia tidak ada oposisi," ujar mantan Komandan Jenderal Kopassus TNI AD itu.

Meski begitu, jika Jokowi memutuskan akan menggandeng Partai Gerindra ke dalam pemerintahan, maka Prabowo siap membantu.

Sebab, Prabowo yakin kerja sama yang dilakukan ini akan membawa kemajuan bagi Indonesia.

Satu target yang disebutkan Prabowo adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia naik hingga di atas 10 persen.

"Kami akan memberi gagasan yang optimis. Kami yakin Indonesia bisa tumbuh double digit," kata Prabowo.

"Kami yakin Indonesia bisa bangkit cepat. Kami siap membantu bila diperlukan," ujarnya.

Selain itu, Prabowo juga menyatakan dukungan terhadap rencana Jokowi yang memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.

"Kami bicara ibu kota, di mana saya menyampaikan, saya mendukung gagasan pemindahan ibu kota."

"Tentunya beliau juga katakan akan melalui kajian-kajian yang tepat dan kita dukung gagasan itu," kata Prabowo.

Tak hanya itu, Prabowo juga menyinggung hubungannya dengan Jokowi yang sangat baik, bahkan mesra.

Prabowo bilang, banyak yang tidak suka dengan kedekatannya itu.

"Hubungan saya baik, bisa dikatakan mesra ya, Pak," ujar Prabowo

Jokowi langsung mengatakan, "sangat mesra."

Prabowo kemudian menambahkan, "banyak yang enggak suka mungkin ya," sambil tertawa.

Jokowi menimpali kembali, "sangat mesra."

Di akhir pertemuan, Jokowi dan Prabowo bahkan sempat selfie bersama dengan sejumlah awak media.

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved