Masuk Daftar Tokoh Muslim Berpengaruh Bukti Pengakuan Dunia pada Komitmen Jokowi Terhadap Islam
Ketua DPP PDIP Said Abdullah menilai bahwa hasil survei tersebut menunjukkan bahwa Jokowi sangat pro terhadap Islam.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo duduki peringkat ke-13 dari 500 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia, berdasarkan kajian Pusat Studi Islam Strategis Kerajaan Yordania.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah menilai bahwa hasil survei tersebut menunjukkan bahwa Jokowi sangat pro terhadap Islam.
"Hasil survei lembaga internasional yang berkedudukan di Amman, Yordania ini mengkonfirmasikan pengakuan dunia internasional terhadap komitmen keislaman Presiden Jokowi," ujar Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (7/10/2019).
Dengan survei tersebut, menurut Said serangkaian tuduhan negatif terhadap Jokowi mengenai keagamaan sudah terbantahkan. Jokowi telah berhasil mewujudkan Islam yang merangkul semua golongan di Indonesia.
Baca: Hasan Selundupkan Sabu untuk Umar Kei di Dalam Kaleng Biskuit
“Saya kira, Presiden Jokowi berhasil mewujudkan Islam Yang Rahmatan Lil Alamin,” katanya.
Selain itu, menurut Said, hasil survei menjadi bukti kepada dunia internasional mengenai keberpihakan Presiden Jokowi terhadap Islam. Keberpihakan tersebut dapat dilihat dari sejumlah kebijakan atau program pemerintah yang sejalan dengan ajaran Islam.
Dalam bidang ekonomi misalnya, Presiden Jokowi menghidupkan pemberdayaan zakat untuk pengembangan ekonomi mikro Islam. Bagi umat Islam, pembayaran zakat merupakan bentuk ibadah yang misinya mewujudkan keadilan ekonomi bagi seluruh umat.
"Jadi, Presiden Jokowi dalam berbagai kebijakannya sangat pro-Islam,” terangnya.
Dukungan terhadap pengembangan zakat sebagai sumber ekonomi umat tidak hanya dijalankan Presiden Jokowi secara pribadi. Presiden Jokowi juga mendorong umat Islam terutama Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membayar zakat lewat Badan Zakat Nasional (Baznas).
Bahkan Kepala Negara telah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur pungutan zakat sebesar 2,5%.
"Kalau kebijakan ini diimplementasikan, potensi penerimaan zakat sangat besar, mencapai 271 triliun rupiah. Dana yang sangat besar untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan," katanya.
Presiden Jokowi juga mendorong kemajuan Bank Wakaf Mikro (BWM). Bahkan BWM ini telah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp 27,7 miliar kepada 21.557 nasabah. Jokowi juga merilis Perpres mengenai penetapan Hari Santri Nasional.
“Jadi, semua ini, bentuk nyata komitmen dan keberpihakan Presiden Jokowi terhadap umat Islam,” pungkasnya.