Senin, 6 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Wali Kota Risma Serahkan Kasus Teror Lempar Ular di Asrama Mahasiswa Papua kepada Polisi

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan ia percayakan sepenuhnya kasus teror pelemparan ular di asrama mahasiswa Papua kepada pihak kepolisian.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA
Wali Kota Risma menanggapi kabar soal teror pelemparan ular di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya. TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA 

Wiranto menilai isu tersebut sengaja dibuat untuk memprovokasi dan mengadu domba karena ada pihak-pihak yang tidak senang Indonesia hidup damai.

BREAKING NEWS: Gubernur Papua Temui Khofifah di Grahadi, Bahas Solusi Pasca Insiden Asrama Papua
BREAKING NEWS: Gubernur Papua Temui Khofifah di Grahadi, Bahas Solusi Pasca Insiden Asrama Papua (TRIBUNJATIM.COM)

"Ini usaha untuk provokasi, untuk adu domba antara kita dengan kita. Mereka tidak senang kalau keadaan aman dan kondusif," tutur Wiranto.

"Itu tidak benar ya. Kalau benar ada ularnya, tangkap ularnya, lalu disate. Sate itu survival saat saya militer dulu," tambah Wiranto.

Penjelasan Polda Jatim

‎Senada dengan Wiranto, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frand Barung juga membantah teror tersebut.

Frans menegaskan pihaknya tidak menerima laporan atas dugaan teror itu.

"Tidak ada itu, bohong," imbuhnya.

Sebelumnya beredar kabar dugaan teror kembali menyasar asrama Mahasiswa papua di Surabaya.

Beberapa‎ orang tidak dikenal mengendarai dua sepeda motor melempar empat karung berisi ular ke halaman asrama mahasiswa Papua, Jl Kalasan 10, Surabaya, Senin subuh, 9 September 2019.

Satu diantaranya karung berisi ular jenis piton sebesar 15-20 kilogram.

6.500 Personel TNI-Polri

Wiranto juga angkat bicara soal jumlah pasukan keamanan TNI dan Polri di Papua dan Papua Barat.

Dia menjelaskan jumlah pasukan disana ada sekitar 6.500 personel.

Keberadaan pasukan TNI dan Polri bukan untuk menakut-nakuti atau menggeruduk Papua dan Papua Barat melainkan untuk menjamin keamanan.

"‎Soal pasukan TNI dan Polri, ini masih ditempatkan di Papua dan Papua Barat. Jumlahnya memang besar tapi jika dibandingkan jumlah keseluruhan TNI dan Polri yang totalnya sekitar 850 ribu. Itu kan 6.500 personel yang di Papua dan Papua Barat, tidak sampai 1 persennya, kecil sekali," tutur Wiranto saat ditemui di kantornya Kemenko Polhukam, Senin (9/9/2019).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved