Minggu, 5 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Ini Rincian Masalah yang Jadi Pemicu Gejolak Politik di Papua Menurut Stafsus Istana

Insiden rasisme mahasiswa Papua jadi momentum bagi warga Papua menyampaikan kemarahannya terhadap layanan pemerintahan di Papua dan Papua Barat

ISTIMEWA
Tampak sejumlah pertokoan di salah satu ruas jalan di Kota Jayapura pada Jumat (30/8/2019) masih ditutup warga. 

“Menurut saya, krisis di Papua yang terjadi sekarang adalah titik kulminasi (puncak) dari masalah sosial, ekonomi dan krisis kepecayaan diri yang dirasakan warga papua selama ini,” ujarnya.

Selama ini pendekatan pemerintah menangani krisis di Papua masih lebih menggunakan pendekatan keamanan ketimbang menggunakan pendekatan kemanusiaan, cinta dan kasih sayang.

Karena itu menurutnya, perlu upaya pendekatan kemanusiaan, cinta dan kasih sayang. Ia mengatakan Papua adalah wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Puing-puing bangunan sisa pembakaran massa di Papua, Jumat (30/8/2019)
Puing-puing bangunan sisa pembakaran massa di Papua, Jumat (30/8/2019) (ISTIMEWA)

“Penanganan krisis di Papua dan Papua Barat harus melalui pendekatan kemanusiaan, cinta dan kasih sayang karena Papua adalah merah putih,” tegasnya.

Ia berharap juga Satgas Krisis Papua bisa melakukan dialog langsung kepada aktor-aktor yang menyulut krisis ini melalui pendekatan humanistik.

“Pak JK punya pengalaman menyelesaikan masalah konflik di Aceh dan Ambon. Saya yakin berdasarkan pengalaman beliau itu, bisa memimpin Satgas menyelesaikan masalah di Papua sesegera mungkin,” ujar Mardani.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved