Selasa, 30 September 2025

Seleksi Pimpinan KPK

Respons Hendardi Sikapi Tudingan Koalisi Kawal Capim KPK: Biar Saja, Enggak Saya Pikirin

Anggota Pansel Capim KPK Hendardi tidak menghiraukan soal tuduhan konflik kepentingan dirinya dengan Polri.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Capim) KPK Hendardi, yang ditemui di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) Hendardi tidak menghiraukan soal tuduhan konflik kepentingan dirinya dengan Polri.

Sebelumnya, Koalisi Kawal Capim KPK menuding Hendardi bersama anggota Pansel lainnya, Indriyanto Seno Adji, memiliki konflik kepentingan dengan institusi Polri.

"Biar saja. Enggak saya pikirin. Dari awal Pansel dibentuk mereka sudah nyinyir begitu. Malah kelihatan punya interest yang tidak kesampaian makanya tuduh kiri-kanan," ujar Hendardi kepada pewarta, Minggu (25/8/2019).

Selain menjadi anggota Pansel, Hendardi bersama Indriyanto mengakui masih menjabat sebagai penasihat ahli Kapolri.

Hendardi sendiri sudah menjadi penasihat Kapolri sejak era Jenderal Polisi Badrodin Haiti hingga saat ini.

"Di Pansel yang berstatus penasihat ahli Kapolri hanya saya dan Prof Indriyanto Seno Adji," ungkap Hendardi.

Baca: Suasana Upacara Minum Teh di Resepsi Pernikahan Roger Danuarta dan Cut Meyriska

Baca: Resepsi Pernikahan Meyriska dan Roger Danuarta Padukan Dua Budaya Berbeda

Baca: Kardus Air Mineral Ternyata Berisi Bayi Laki-laki Tampan Gegerkan Jember

Namun Hendardi menegaskan, dia bukan merupakan organ struktural Polri.

"Tapi hanya semacam think-tank untuk Kapolri dan Wakapolri. Anggotanya sebagian besar professor dan doktor serta purnawirawan Jenderal Polisi dari berbagai disiplin ilmu dan keahlian," katanya.

Hendardi pun mempertanyakan kenapa Koalisi Kawal Capim KPK meragukan integritasnya.

Dia malah menganggap Koalisi Kawal Capim KPK terlalu cepat beropini.

"Memangnya integritas saya dibangun hanya beberapa tahun ini sejak saya jadi penasihat ahli Kapolri? Terlalu simplistik. Integritas saya dibangun lebih dari 3 dasawarsa sejak saya jadi pimpinan mahasiswa. Mungkin sebagian dari mereka masih menyusu," katanya.

Libatkan 2 ahli

20 nama yang lolos calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengikuti seleksi tahap berikutnya.

Dua tahapan seleksi berikutnya, yaitu tes kesehatan serta wawancara dan uji publik.

Tes kesehatan dilangsungkan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019). 

Sementara wawancara dan uji publik di ruang serba guna, Gedung III Lantai 1, Kementerian Sekretariat Negara, pada 27-29 Agustus 2019.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan